Toyota Yaris Cross Hybrid diproduksi di pabrik TMMIN, Karawang, Jawa Barat menggunakan baterai litium-ion berkapasitas 0,7 kWH. Berbeda dengan Toyota Innova Zenix Hybrid yang disematkan baterai Ni-MH kapasitas 1,3 kWH.

"Untuk baterai Yaris Cross pakai litium. Baterai ini sangat compact. Jadi baterainya tidak sama dengan Zenix" kata Toru Uda,Chief Engineer Toyota Yaris Cross ditemui di Jakarta, Senin (15/5).

Menurut Toru, baterai berukuran ringkas itu ditempatkan diletakkan di bawah jok baris kedua, namun tidak mengurangi ruang penumpang.

"Dan sudah kami pikirkan bagaimana bekerja membantu menggerakkan roda depan," ucap Toru.

Baterai litium-ion untuk mobil-mobil bertenaga listrik memiliki beberapa keunggulan di antaranya mengisi daya lebih cepat, tahan lebih lama, dan kemasannya yang diklaim lebih ringan.

Diketahui, Toyota Motor Corporation (TMC) telah mengumumkan menambah investasi Rp27,1 triliun untuk industri kendaraan elektrifikasi di Indonesia selama lima tahun ke depan.

Toyota Yaris Cross merupakan mobil hybrid kedua Toyota yang diproduksi lokal, sebelumnya sudah ada Innova Zenix Hybrid.

Baterai litium-ion untuk Yaris Cross dirakit di pabrik pabrik plant 2 TMMIN, Karawang, bersamaan dengan lokasi perakitan baterai untuk Zenix Hybrid.

Spesifikasi Toyota Yaris Cross

Yaris Cross punya panjang 4.310 mm, lebar 1.770 mm, tinggi 1.615 mm, dan jarak antar sumbu roda 2.620 mm.

Yaris Cross menggendong mesin 1.500 cc empat silinder VVT-i yang dapat melepas 78 kW dan torsi 138 Nm sedangkan varian hybrid tenaganya lebih besar 82 kW.

Untuk menyalurkan tenaga ke kedua roda depan, versi hybrid hanya tersedia dengan pilihan CVT. Sementara, model konvensional memiliki opsi transmisi lain yaitu manual lima percepatan.

Saat nanti dijual, posisi Yaris Cross akan berada di bawah SUV dua baris Toyota lainnya seperti C-HR maupun Corolla Cross, tapi di atas Raize. Harga Yaris Cross diprediksi mulai Rp300 jutaan hingga Rp400 jutaan.(sumber: cnnindonesia.com)