Kendaraan dinamakan 'Lunar Cruiser' yang dikembangkan beberapa perusahaan termasuk Toyota Motor segera mengikuti misi yang dipimpin NASA mengeksplorasi bulan.

Misi itu diusung proyek bernama Artemis yang rencananya mengirim dua astronaut asal Jepang ke benda angkasa terbesar yang paling dekat bumi.

Pada awal pekan ini Administrator NASA Bill Nelson dan Menteri Sains dan Teknologi Jepang, Masahito Moriyama, menandatangani dokumen yang melandasi keterlibatan Jepang di Artemis.

Lunar Cruiser sudah dikembangkan Toyota dengan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) sejak 2019. Konsep pengembangannya adalah 'kendaraan bertekanan' agar memungkinkan digunakan aktivitas eksplorasi di permukaan bulan.

Gravitasi di permukaan bulan seperenam bumi, suhunya sekitar -170 hingga 120 derajat Celsius, berada di ruang hampa, terpapar radiasi kuat dan ditutupi debu bulan (regolith).

Toyota pernah menjelaskan Lunar Cruiser mengandalkan sistem gerak sel bahan bakar (fuel cell).

Menurut Nikkei Asia, Sabtu (13/4), Lunar Cruiser bisa mengangkut dua astronaut hingga 20 kilometer per hari dan bakal dipakai untuk banyak tugas seperti survei tanah dan sumber daya di bawah tanah dekat kutub selatan bulan selama sekitar satu bulan.

Bila diperlukan Lunar Cruiser bisa menjadi mobil kemping buat astronaut yang memungkinkan tinggal di kabin tanpa baju angkasa luar.

Usia pakai Lunar Cruiser ditargetkan 10 tahun dan total jarak tempuhnya sekitar 100.000 kilometer. Toyota menyediakan teknologi yang bisa menghasilkan hidrogen memanfaatkan sinar matahari dan ban yang bisa bergerak di pasir halus bulan.

Selain bersama JAXA, desain terbaru Lunar Cruiser ini juga dikembangkan dengan Mitsubishi Heavy Industries. Kendaraan ini rencananya digunakan astronaut kedua asal Jepang yang mendarat di bulan pada 2032.

NASA menjadwalkan astronaut Amerika Serikat mendarat di bulan pada 2026. Setelah itu astronaut pertama Jepang akan melakukannya pada setidaknya 2028. (sumber: cnnindonesia.com)