Otomotif
Toyota Jajaki Produksi Massal Baterai Mobil Listrik Solid State
Minggu, 15 Oktober 2023, 11:43 WITA
informasibali.com/cnnindonesia.com/Toyota Jajaki Produksi Massal Baterai Mobil Listrik Solid State
Toyota Motor telah menandatangani perjanjian dengan Idemitsu Kosan buat mengembangkan teknologi elektrolit solid untuk baterai kendaraan listrik dalam skala produksi massal.
Mereka ingin meningkatkan kapasitas produksi dan membangun rantai pasokan besar untuk baterai jenis padat (solid state batteries).
Keduanya menargetkan menjadi 'pemimpin dunia' dalam hal pengembangan material untuk baterai padat. Rencananya produksi komersial bakal dimulai pada tahun fiskal 2027-2028, sesuai pengumuman pada 'Toyota Technical Workshop' pada Juni lalu.
Toyota menjelaskan Idemitsu sudah meneliti dan mengembangkan teknologi kunci buat baterai padat sejak 2001. Sedangkan Toyota sendiri mulai mengembangkan teknologi baterai padat sejak 2006.
Menurut penjelasan Just Auto, Kamis (12/10), kolaborasi ini bakal fokus pada elektrolit padat jenis sulfida yang dianggap sebagai salah satu bahan paling menjanjikan untuk baterai padat.
Elektrolit padat sulfida sifatnya lentur dan melekat pada bahan lain, jadi dianggap cocok untuk mencapai baterai solid berkapasitas tinggi dan berenergi besar buat baterai kendaraan listrik.
Toyota dan Idemitsu telah membentuk tim khusus untuk mencapai target produksi massal dengan fokus awal meningkatkan kualitas elektrolit padat sulfida, biaya produksi dan waktu produksi.
Baterai kendaraan listrik saat ini, misalnya lithium-ion konvensional, pada umumnya terdiri dari tiga bagian, yakni katoda, anoda dan lapisan polimer yang memisahkan keduanya.
Ketiga bagian itu biasanya ditenggelamkan dalam cairan yang berfungsi sebagai elektrolit.
Pada baterai padat didesain tak memerlukan cairan elektrolit, anoda dan lapisan polimer. Cairan elektrolit diganti material padat sebab itu teknologi ini disebut baterai padat atau solid state batteries.
Teknologi ini dianggap punya banyak keuntungan dibanding baterai lithium ion konvensional, seperti memangkas risiko kebakaran yang tinggi karena cairan elektrolit, bisa menyimpan lebih banyak energi dan mampu dicas lebih cepat.
Walau begitu baterai padat saat ini masih terlalu mahal untuk diproduksi massal.(sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023
Minggu, 15 Oktober 2023