Mobil hybrid menjadi opsi alternatif bagi masyarakat yang ingin beralih ke kendaraan listrik tanpa sepenuhnya meninggalkan sensasi berkendara mobil konvensional. Saat ini pilihannya lebih banyak ketimbang BEV (Battery Electric Vehicle) atau mobil listrik murni.

Bisa dibilang harganya juga lebih rendah. Untuk diketahui mobil hybrid atau HEV (Hybrid Electric Vehicle) memakai teknologi hibrida menggabungkan kerja motor listrik dengan mesin bensin.

Konfigurasi tersebut diklaim dapat membuat mobil jadi lebih bertenaga, misalnya dalam kondisi stop and go atau saat berakselerasi.

PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) juga termasuk ke dalam kategori mobil hibrida. Bedanya PHEV juga bisa diisi dayanya menggunakan soket pengisian daya yang tersedia. Jadi serupa mobil listrik murni, namun juga memakai bensin.

Jarak tempuhnya lebih banyak ketimbang HEV, karena kapasitas motor listriknya jauh lebih besar. Dari segi harga tentunya lebih tinggi, dan belum banyak pilihan PHEV yang ada di Tanah Air saat ini.

Beberapa produsen lebih fokus memperkenalkan model HEV ketimbang PHEV untuk diperkenalkan ke masyarakat, sebagai salah satu upaya untuk membantu percepatan elektrifikasi. Teknologi tersebut disematkan ke model terdahulu sehingga lebih familiar dan mudah dikenali konsumen.

Merek ternama yang sudah menerapkan cara tersebut misalnya Suzuki dengan Ertiga hybrid, atau Toyota memakai Innova Zenix Hybrid.

Sebelumnya penjualan mobil hybrid di Indonesia dipimpin oleh Toyota Kijang Innova Zenix HEV sebanyak 979 unit (wholesales). Pada Maret 2023 ternyata angkanya mengalami kenaikan dengan total penjualan keempat variannya mencapai 1.070 unit, didominasi trim tertinggi.

Kemudian di Februari 2023 Suzuki Ertiga Hybrid dikirim ke diler sebanyak 539 unit. Bulan berikutnya ada kenaikan menjadi 783 unit.

Merek lain yang mengalami kenaikan adalah Lexus dengan ES 300h, dari 13 unit menjadi 26 unit per Maret 2023.