News

Siwaratri, Malam Peleburan Dosa?

 Selasa, 12 Januari 2021, 00:00 WITA

informasibali.com/ist

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

 Perlu diingat bahwa si pemburu Lubdhaka sebagai orang yang hidupnya papa. Kata Papa disini tidak sama maknanya di sini dengan kata dosa kendatipun kata-kata itu dapat diterjemahkan dengan dosa.

 Dalam hal ini kepapaan si Lubdhaka jiwanya diliputi oleh kegelapan atau Awidya yang berakibat munculnya ketidaksadaran, kebodohan, rendah kualitas hidup yang selalu dibelenggu oleh keduniawian. Hal tersebut terlihat pada perbuatan himsa karma yaitu memburu dan membunuh binatang buruannya setiap hari guna dapat menghidupi keluarganya.
 
Lebih lanjut dijelaskan, kisah Lubdhaka dengan Siwaratrinya sesungguhnya mengandung makna sebagai tonggak peringatan umat Hindu untuk senantiasa berusaha untuk melebur kepapaan hidupnya, pada malam payogan Bhatara Siwa agar terlepas dari belenggu kegelapan hidup, gelapnya jiwa atau Awidya, bebas dari kebodohan, bebas dari ketidaksadaran, bebas dari ikatan duniawi. 

 Hingga pada akhirnya nanti dapat mencapai Widya, hidup yang terang, jagadhita dan tercapainya moksa bersatu  kembali dengan asal mula kehidupan yaitu Sang Hyang Widhi.Baca juga: Cegah Klaster Keluarga, RS Diminta Perketat Prosedur Besuk Pasien

Penulis : Informasi Bali


Halaman :





TERPOPULER

Trending Terhangat