Prospek Blockchain di Indonesia disebut masih dalam fase perkenalan lantaran masyarakat belum benar-benar paham teknologi tersebut sepenuhnya. Maka dari itu, sosialisasi perlu dilakukan dalam upaya memperkenalkan blockchain. 

"Saya melihat perkembangan satu tahun lalu sampai sekarang banyak sekali berpindah ke era digital. Blockhain di 2022 ini misalnya dimana kalau dilihat prospek di indonesia baru fase perkenalan karena, belum ada sampai 5% benar-benar paham teknologi blockchain. Kita belajar pelan-pelan mengenai teknologi Blockchain dan men-develop sebuah project," jelas CEO PT Bali Token Global, I Made Fridayana, Selasa (22/2) di Nusa Dua, Badung.

Ia melihat masih ada harapan baru untuk industri ini serta banyak sekali lapangan pekerjaan baru akan dapat diterapkan menggunakan sistem teknologi blockchain baik untuk saat ini maupun akan datang.

"Ya, seperti project pariwisata mulai dari, Bali token, Projek sayur sayuran yaitu vage token, dan porang yaitu porang kaya token," cetusnya.

Nantinya, kata dia, blockchain akan dapat memperkenalkan produk atau kekayaan alam ke dunia, dapat membeli saham lewat token yang kemudian dana tersebut dapat masuk ke rekening. Lantas dapat digunakan untuk membantu mengekpansi bisnis atau UMKM Indonesia.

"Jadi sumber dananya itu bisa dari luar karena ini sudah digital dan global. Jadi dapat kita lihat saat ini di tengah  kondisi Pandemi misalnya, telah banyak sekali kehilangan harapan setidaknya dapat memanfatkan ini,"pungkasnya.