Wisata
Petani di Amed Bisa Memproduksi 30 Ton Garam Per Tahun
Senin, 18 Oktober 2021, 20:20 WITA
informasibali/ist/Petani di Amed Bisa Memproduksi 30 Ton Garam Per Tahun
Gubernur Bali Wayan Koster kembali menegaskan kualitas garam yang diproduksi secara tradisional di kawasan Amed, Kabupaten Karangasem, Tejakula, Kabupaten Buleleng dan beberapa daerah lain sangat baik dan bahkan sudah diekspor ke berbagai negara.
"Kita punya tempat produksi garam yang punya hasil bagus, berkualitas dimanfaatkan sejak turun temurun. Utamakan dulu untuk konsumsi (lokal) kita," tandas Gubernur Koster saat kunjungan kerja ke sentra produksi garam Amed, Desa Purwakerthi, Kabupaten Karangasem pada Minggu (17/10) pagi.
Gubernur Koster yang juga didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengungkapkan, selama ini garam tradisional Bali cukup terganggu pemasarannya di tingkat lokal karena gempuran garam impor.
"Lalu ada alasan SNI yang mewajibkan kandungan yodium. Padahal bicara kandungan mineral lain garam kita luar biasa, punya rasa khas yg tidak bisa disamakan produk daerah lain. Untuk itu saya terbitkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 17/2021 tentang Pemanfaatan Garam Tradisional Lokal Bali," tutur Gubernur asal Sembiran, Kabupaten Buleleng tersebut.
Terkait hal tersebut pula, Gubernur menekankan bahwa kedepan produksi garam lokal Bali akan terus didorong agar bisa masuk ke pasar dan konsumen lokal Bali.