News

Pelaku Usaha Tolak Pergub Tarif Hotel Jelang MotoGP

 Jumat, 18 Februari 2022, 21:10 WITA

beritabali/ist/Pelaku Usaha Tolak Pergub Tarif Hotel Jelang MotoGP.

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pergub NTB soal tarif hotel itu dirancang oleh Dinas Pariwisata Provinsi NTB. Langkah itu sebagai upaya agar penentuan tarif hotel tidak semakin liar. Utamanya, saat MotoGP Mandalika dilaksanakan bulan depan. 

Terkait harga tarif hotel yang melonjak, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mewanti-wanti pemilik hotel di sekitar Mandalika untuk mematok tarif wajar. 

Ia tak ingin ada kamar disembunyikan demi tarif mahal. Hal itu ia utarakan melalui akun Instagram pribadinya @sandiuno. 

Dalam sebuah postingan yang diunggah Rabu (16/2) pagi, Sandiaga juga mendorong adanya Peraturan Gubernur yang dapat mengatur tarif hotel dengan lebih jelas untuk gelaran MotoGP 2022 Mandalika.

"Secara tegas saya meminta kepada para seluruh pengelola hotel di sekitar kawasan Mandalika untuk tidak menyembunyikan kamar dengan sengaja dengan maksud menaikkan tarif inap!" tulisnya dalam caption.

"Kami serius menanggapi hal ini dengan mengajak seluruh pihak berkolaborasi. Termasuk mendorong terbitnya Peraturan Gubernur yang mengatur tarif batas atas dan bawah. Tujuannya jelas, yakni menghadirkan wisata yang lebih bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat, bukan ekslusif tapi inklusif," sambungnya.

Sandiaga juga memaparkan, imbauan yang ia lakukan ini demi kemajuan pariwisata di Lombok. Dalam postingan itu, ia berharap ekonomi dapat segera pulih dan tercipta lapangan kerja yang lebih luas.

Wasekjen PHRI, Maulana Yusran menuturkan bahwa saat momen-momen tertentu hotel memang menaikkan harga. Biasanya ada paket dengan tarif tertentu yang ditawarkan kepada tamu.

"Biasanya kita kalau Natal, Tahun Baru gitu itu kita paket. Jadi kalau kita nginep tanggal 29 masuknya keluarnya harus tanggal 1. Itu juga terjadi pada saat paket umroh bulan puasa di Mekkah. Begitu juga kenapa di Mekkah itu jadi mahal umrah di bulan puasa? karena hotelnya di paketnya satu minggu," kata Maulana.

Dia mempertanyakan pernyataan yang mengatakan bahwa hotel menyembunyikan kamar untuk menaikkan harga.

"Sekarang logikanya saya punya hotel ada tamu mau masuk terus kamarnya saya bilang nggak ada nih kan lucu mendingan saya buka ni kamarnya harganya sekian kan gitu kalau ngumpetin seolah saya nggak mau jual kamarnya," tutur Maulana.

Maulana pun meminta untuk pahami dahulu seperti apa bisnis hotel. Dia juga berharap untuk tidak terburu-buru menyalahkan hotel dalam kasus ini.

"Jadi kita pahami dulu struktur dari pada hotelnya dulu jangan buru buru menyalahkan hotelnya kan kasihan destinasinya yang jadi rusak. Hanya karena itu dan lagi lagi hotel yang disalahkan. Sementara kita harus paham dulu bisnis hotel itu seperti apa sih gitu," dia menambahkan.

Dia menegaskan bahwa penjualan kamar hotel pun tak hanya dilakukan oleh pihak hotel saja. Tamu bisa membeli tiket hotel melalui pihak ketiga, misalnya agen travel.

"Nah saya klarifikasi itu bahwa penjualan kamar hotel itu tidak dilakukan oleh hotelnya saja tapi ada pihak ketiga yang bisa terlibat di sana misalnya online travel agent, kemudian bisa travel agent tour operator juga mereka bungkus dalam bentuk paket," katanya.

Dengan adanya kabar kenaikan tarif hotel, Maulana menginginkan agar pengecekan dilakukan terlebih dahulu sebelum diviralkan melalui media sosial.

Penulis : Informasi Bali


Halaman :