News
Inflasi di Bali akan Dipicu Naiknya Harga Pertamax dan Sembako
Sabtu, 02 April 2022, 16:40 WITA
bbn/net/Inflasi di Bali akan Dipicu Naiknya Harga Pertamax dan Sembako.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugrhoho, mengatakan pada April 2022, tekanan inflasi diprakirakan bersumber dari kenaikan harga pertamax per 1 April 2022 sebesar 38,9%.
Selain itu kenaikan kelompok bahan makanan seiring dengan peningkatan permintaan selama bulan puasa dan Idul Fitri 1443H.
"Inflasi Bali tahun 2022 diprakirakan akan lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2021, namun masih dalam kisaran sasaran inflasi nasional 3±1%. Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Indonesia bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah akan senantiasa memastikan ketersediaan pasokan bahan pokok dan keterjangkauan harga untuk menjaga stabilitas inflasi di Provinsi Bali," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu 1 April.
Kata dia, pada Maret 2022, Provinsi Bali mengalami inflasi 0,91% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mencatat deflasi 0,43% (mtm). Secara spasial, inflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja masing-masing sebesar 0,85% (mtm) dan 1,27% (mtm).
Perkembangan tersebut disebabkan oleh inflasi pada seluruh komponen barang dan jasa, dengan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok volatile food, diikuti oleh kelompok administered prices, dan core inflation.
Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,41% (yoy), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,02% (yoy), namun lebih rendah dari inflasi nasional sebesar 2,64% (yoy).
Kelompok volatile food pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 3,36% (mtm), didorong oleh peningkatan harga komoditas cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah, sejalan dengan terjadinya penurunan produksi petani akibat gangguan cuaca pada sentra produksi.
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022
Sabtu, 02 April 2022