Informasi

Indonesia Sukses Menggelar Perhelatan GPDRR Ke-7

 Senin, 20 Juni 2022, 11:50 WITA

informasibali.com/ist /Indonesia Sukses Menggelar Perhelatan GPDRR Ke-7

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kedua adalah substansi acara, yaitu tujuh rekomendasi yang dihasilkan dari konferensi GPDRR dapat disampaikan dengan baik kepada masyarakat,sehingga mampu mendorong partisipasi publik.

Selain respon positif, GDPRR Bali juga melahirkan tujuh rekomendasi Agenda Bali untuk Resiliensi Berkelanjutan. Rekomendasi tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, saat penutupan GPDRR, Jumat (27/05/2022), di Bali Nusa Dua Convention Centre.

Ketujuh rekomendasi tersebut adalah, pertama, pengurangan risiko bencana perlu diintegrasikan pada kebijakan-kebijakan utama pembangunan dan pembiayaan, legislasi, dan rencana pencapaian agenda 2030. Suharyanto mengatakan, Platform Global menyerukan transformasi mekanisme tata kelola risiko untuk memastikan pengelolaan risiko merupakan tanggungjawab bersama lintas sektor, sistem, skala, danbatas.

Kedua, perubahan sistemik yang dapat memperhitungkan kerugian yang sesungguhnya dari bencana dan kerugian dari ketiadaan aksi,serta membandingkannya dengan investasi dalam pengurangan risiko bencana. Ketiga, platform global yang diselenggarakanantara COP 26 dan 27 beberapa waktu lalu, mencermati tingkat emisi saat ini jauh melebihi upaya mitigasi. Platform global meminta pemerintah untuk menghormati komitmen yang dibuat pada kesepakatan di Glasgow untuk meningkatkan pembiayaan dan dukungan untuk adaptasi dan resiliensi.

Keempat, menerapkan pendekatan partisipatif dan berbasis Hak Asasi Manusia (HAM), untuk memasukkan semua sesuai prinsip "Tidak ada apa-apa tentang kita, tanpa kita" dalam perencanaan risiko bencana dan implementasinya pada masyarakat yang berisiko.

"Harus ada komitmen ulang terhadap keterlibatan masyarakat dan pengurangan risiko bencana yang digerakkan oleh masyarakat serta mendukung strukturlokal yang ada dan membangun resiliensi," tutur Suharyanto. 

Kelima, Platform Global memberikan rekomendasi yang dapat mendukung pelaksanaan seruan Sekretaris Jenderal PBB untuk memastikan setiap orang di muka bumi dilindungi oleh sistem peringatan dini dalam jangka waktu lima tahun kedepan.

Keenam, potensi pembelajaran transformatif dari pandemi COVID-19 harus diterapkan sebelum jendela peluang tersebut tertutup. Suharyanto mengatakan, ada kebutuhan untuk mendorong sistem manajemen risiko bencana yang adaptif dan responsif dengan kolaborasi multi pemangku kepentingan disertai dengan empati, solidaritas, kerjasama, dan semangat kesukarelaan khususnya untuk mengatasi ketidakadilan. 

Dan rekomendasi ketujuh adalah pelaporan yang komprehensif dan sistematis terhadap semua target kerangka kerja Sendai untuk memahami dengan jelas tantangan dan hambatan.

Penulis : Informasi Bali

Editor : Putra Setiawan


Halaman :