News
FP Unwar Perkenalkan Teknologi Olah Talas Jadi Mi
Sabtu, 09 Oktober 2021, 20:25 WITA
informasi bali/ist/FP Unwar Perkenalkan Teknologi Olah Talas Jadi Mi
Ia memaparkan berdasarkan hasil penelitian, beberapa komponen talas yang sangat dominan adalah karbohidrat, dimana kandungan pati sekitar 70 sampai 80%. Artinya mi berbahan ubi talas dengan campuran sayur dapat dijadikan sebagai makanan pengganti nasi.
Suriati berharap pengolahan ubi talas menjadi mi dapat menambah pengetahuan ibu rumah tangga dalam menyiapkan berbagai olahan berbahan dasar talas. Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi bagi keluarga di Desa Baru, Marga, Tabanan.
Akademisi dari Faculty of Applied Sciences, Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia, Dr. Raseetha Vani memperkenalkan olahan roti berbahan ubi talas. Salah satu tantangan selama ini dalam pemanfaatan ubi talas adalah adanya persepsi masyarakat terkait timbulnya rasa gatal usai mengkonsumsi talas.
“Apabila kulitnya dikupas dengan baik dan kita Kukus dengan baik tidak akan menyebabkan gatal apabila dikonsumsi. Rasa gatal itu adalah persepsi masyarakat. Padahal ia mempunyai antioksidan yang mempunyai fungsi bagi kesehatan” papar Raseetha.
Sedangkan akademisi dari Faculty of Applied Sciences, UiTM, Malaysia lainnya Dr. Aida Azmi memperkenalkan pemanfaatan ubi talas sebagai selai. Langkah ini diharapkan dapat memaksimalkan pemanfaatan ubi talas oleh masyarakat, sehingga
difersifikasi pangan dapat dilakukan secara optimal.
Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Dharma Shanti, Eka Rahayuningsih, mengakui selama ini ubi talas cenderung dimanfaatkan sebagai pakan babi. Produksi yang melimpah dan harga yang rendah menyebabkan masyarakat enggan untuk menjual ubi talas ke pasar.
“Masa panen terbuang, termasuk buat pakan babi saja. Bawa ke pasar dihargai dengan harga murah. Kalau kita bawa ke pengepul dihargai Rp2.000 per kilo. Kalau sampai dibawa ke pasar, mungkin sampai Rp4.000 rupiah,” tutur Eka.
Eka berharap dengan adanya pengenalan pemanfaatan ubi talas menjadi mi, roti dan selai maka masyarakat dapat memanfaatkan ubi talas lebih optimal. Kedepan dengan optimalnya pemanfaatan ubi talas maka harga ubi talas juga menjadi meningkat dan memberikan dampak ekonomi bagi petani.
KWT Dharma Santhi yang dibentuk 2019 dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang selama ini mencoba mengembangkan usaha. Kegiatan kelompok adalah yang berhubungan dengan pembuatan untuk keperluan upacara adat di Bali, termasuk membuat olahan pangan untuk upacara adat. Kegiatan pelatihan pengolahan pangan olahan talas diharapkan kelompok mampu memproduksi dan memasarkan produk olahannya lebih luas dengan proses pengemasan yang baik, pemasaran dan manajemen produksi yang lebih baik.
Produk pangan olahan talas diharapkan memiliki ijin untuk produksi pangan dari Dinas Kesehatan berupa sertifikat PIRT sehingga produk yang dihasilkan memiliki legalitas produksi sehingga memiliki jangkauan pasar yang lebih luas. Dengan demikian akan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga.
Penulis : Informasi Bali
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021
Sabtu, 09 Oktober 2021