Wisata
Deflasi di Bali Dipicu Harga Minyak Goreng, Ayam, dan Telur Turun
Kamis, 03 Maret 2022, 14:05 WITA
bbn/liputan6.com/Deflasi di Bali Dipicu Turunnya Harga Ayam dan Telur.
Provinsi Bali mengalami deflasi -0,44% (mtm), setelah bulan sebelumnya mencatat inflasi 1,03% (mtm). Secara spasial, deflasi terjadi di Kota Denpasar dan Kota Singaraja masing-masing sebesar -0,36% (mtm) dan -0,84% (mtm).
Perkembangan tersebut disebabkan oleh deflasi pada seluruh komponen barang dan jasa, dengan deflasi terdalam terjadi pada kelompok volatile food, diikuti oleh komponen administered price dan core inflation.
"Secara tahunan, Provinsi Bali mengalami inflasi sebesar 2,02% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,31% (yoy) dan inflasi nasional sebesar 2,06% (yoy)," kata, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, belum lama ini di Denpasar.
Komponen volatile food pada Februari 2022 mengalami deflasi sebesar -2,45% (mtm), terutama didorong oleh penurunan harga komoditas minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras, dan cabai rawit. Penurunan harga minyak goreng tidak terlepas dari upaya Pemerintah dalam menjaga kestabilan harga melalui kebijakan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku mulai 1 Februari 2022.
Sementara itu, penurunan harga daging ayam ras dan telur ayam ras disebabkan oleh kembali normalnya permintaan pasca Tahun Baru.
Selanjutnya, komponen administered price mencatatkan deflasi sebesar -0,16% (mtm), terutama disebabkan oleh turunnya tarif angkutan udara sejalan dengan normalisasi harga pasca Tahun Baru.
"Komponen core inflation juga mengalami deflasi sebesar -0,02% (mtm), terutama disebabkan oleh turunnya harga komoditas canang sari," cetusnya.
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022
Kamis, 03 Maret 2022