News
Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Ekonomi Bali
Kamis, 07 April 2022, 13:30 WITA
bbn/Antara/Dampak Perang Rusia-Ukraina bagi Ekonomi Bali.
Secara global ketergantungan antar negara terhadap berbagai produk yang dihasilkan dari sejumlah negara relatif sangat tinggi. Bahkan beberapa negara Eropa ketergantungannya terhadap Rusia sangat tinggi khsusunya terkait dengan pasokan gas Rusia seperti Jerman.
Embargo Amerika Serikat dan negara sekutunya terhadap Rusia memaksa Rusia mengeluarkan jurus Gas Rusia harus dibayar dengan Rubel, demikian juga produk Rusia lainnya yang diekspor ke beberapa negara lainnya.
Ekspor beberapa produk Rusia juga terhambat, seperti logam, yang bisa diisi oleh produk logam Indonesia. Produk minyak mentah Rusia yang relatif murah dibandingkan dengan produk minyak mentah negara lainnya, memberi manfaat bagi Indonesia untuk mengimpor minyak mentah dari Rusia.
"Perang Rusia-Ukraina juga menguatkan pemikiran terkait dengan pemanfaatan local currency dalam transaksi perdagangan antar negara," ujarnya.
Tentu bagi Bali yang mengandalkan ekspor jasa khususnya pariwisata, perang Rusia Ukraina memberi dampak terhadap kemungkinan tergerusnya wisatawan asing yang terdampak perang Rusia-Ukraina untuk kemungkinan menunda perjalanan wisatanya kie Indonesia khususnya Bali.
"Kita semua tentu berharap momentum kebangkitan pariwisata Bali melalui KTT G20 tidak terlalu teganggu dampak perang Rusia-Ukraina," terangnya.
Apabila perang Rusia-Ukraina masih belum bisa diakhiri, maka berarti akan semakin banyak negara yang terlibat dan terkait dengan Rusia dan juga Ukraina. Ukraina Sebagai salah satu pengekspor gandum tersebsar dunia juga akan mengalami gangguan pasokan ekspornya yang berdampak lanjutan pada negara pengimpor, demikian juga dengan Rusia.
Untuk Bali, apabila perang Rusia-Ukraina masih berlanjut akan berpotensi membawa tekanan ekonomi, walaupun tidak terlalu besar. Tetapi sangat penting untuk diwaspadai, khususnya pada negara-negara potensi wisatawan asing untuk Bali, baik negara yang terlibat langsung maupun tidak langsung.
"Potensi Bali meraih wisatawan dari Rusia dan Ukraina dipastikan terhambat, demikian juga potensi wisatawan dari negara-negara lainnya yang terdampak kemungkinan juga akan menurun," katanya.
Dengan demikian, beberapa langkah strategis perlu dilakukan dalam kondisi tersebut, optimalisasi potensi wisatawan dalam negeri, reorientasi potensi kunjungan wisatawan luar Kawasan terdampak langsung perang Rusia-Ukraina, dan terpenting adalah optimalkan potensi dan ekspor produk pertanian khususnya perkebunan dan perikanan serta produk kreatif berbasis budaya lokal.
Tentu semua berharap pandemi covid-19 segera dapat dituntaskan, dan perdamaian Rusia-Ukraina segera terwujud. Keberhasilan keduanya akan menjadi prasyarat penting kebangkitan dan percepatan pemulihan ekonomi Bali.
Murjana menambahkan, peran pemerintah, dunia usaha, masyarakat Secara terpadu meningkatkan cakupan vaksinasi, meningkatkan Kedisiplinan dan kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan untuk menekan potensi penyebaran covid-19.
Dalam rangka membangun kepercayaan dunia akan kesiapan Bali menerima wisatawan asing, serta peran diplomasi Indonesia sebagai negara non Blok dalam penyelenggaran KTT G20 akan memberi dampak positif terhadap percepatan pemulihan ekonomi Bali.
Penulis : Informasi Bali
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022
Kamis, 07 April 2022