Otomotif

Alasan Rem Mobil Harus 'Dikocok' dan Cara Mengatasinya

 Selasa, 29 November 2022, 08:24 WITA

informasibali.com/cnnindonesia.com/Alasan Rem Mobil Harus 'Dikocok' dan Cara Mengatasinya

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Informasibali.com, Nasional. 

Rem mobil yang harus "dikocok" atau diinjak berulang kali saat ingin digunakan memperlambat laju kendaraan sudah bisa dipastikan mengalami masalah.

Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi kenyamanan berkendara, melainkan juga berbahaya bagi keselamatan. Sebab seharusnya, sekali ditekan, rem akan menggigit yang membuat laju kendaraan terkontrol dan melambat.

Suwarno, Technical and Training Staff Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld, kasus seperti itu sebetulnya akan terjadi perlahan seiring dari penggunaan mobil.

"Lama kelamaan muncul keluhan bahwa setiap kali hendak ngerem harus dikocok berulang-ulang," kata Suwarno.

Ia menjelaskan biasanya kasus rem kocok diawali dengan pengereman yang tidak "menggigit" meskipun pedal sudah diinjak dalam-dalam. Apabila keadaan ini dibiarkan tanpa perbaikan, lama kelamaan rem serasa hilang sehingga injakan harus semakin dalam dan perlu dikocok-kocok.

Menurut Suwarno, rem yang harus dikocok ini timbul karena adanya udara palsu dalam sistem pengereman. Udara inilah yang membuat tekanan pedal rem tidak bisa langsung diteruskan ke masing-masing silinder roda.

Alhasil, dengan menekan dan melepas berulang-ulang, udara di dalam sistem rem akan terkompresi. Barulah kemudian tekanan pedal rem bisa sampai ke silinder roda.Padahal seharusnya, ia menjelaskan ruang pada sistem rem tidak berisi udara, melainkan minyak rem.

Penyebab udara masuk

Menurut Suwarno timbulnya udara palsu dalam sistem rem disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya panas pada minyak rem yang disebabkan tekanan di pedal rem.

Suhu yang naik ini akan mengurangi kekentalan cairan rem. Semakin rendah kekentalan cairan, cenderung akan cepat panas atau mendidih.

Kalau sudah mendidih, maka bakal muncul uap, di mana salah satu unsur di dalam uap adalah udara.

"Udara ini yang kemudian terjebak di dalam ruangan sistem rem. Lama lama akan berkumpul dan semakin banyak seiring dengan usia pemakaian minyak rem," ucapnya.

Ia menambahkan hal-hal yang perlu diperhatikan agar udara palsu tidak masuk ke sistem rem yakni memeriksa permukaan cairan rem pada recervoir tank setiap hari. Kemudian lakukan penggantian minyak rem secara periodik, atau setiap 20 ribu km.

"Saat mengganti minyak rem, gunakanlah minyak rem yang sejenis, atau yang direkomendasikan pabrikan. Bila lain jenis, dikhawatirkan terdapat perbedaan karakter yang dapat mempengaruhi daya tahan komponen sistem rem, terutama seal-seal, baik di master maupun wheel cylinder," kata dia.

Suwarno melanjutkan lakukan juga perawatan dan bersihkan rem secara berkala, atau setiap 10 ribu km.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Penulis : bbn/net

Editor : Putra Setiawan






TERPOPULER

Trending Terhangat