Dalam aturan tersebut, ada sejumlah syarat untuk mobil kategori LCGC, di antaranya soal harga tertinggi, kapasitas isi silinder, hingga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Hal ini yang menurut Henry harus menjadi acuan sebelum meluncurkan LCGC seperti Agya versi listrik.

"LCGC ini memang ada beberapa regulasi lah ya, salah satunya tentang price, local content, dan lain-lain. Jadi perlu ada tahapan-tahapan untuk EV ke sana," paparnya.

Dalam kesempatan itu, Henry juga sempat ditanya apakah Agya generasi terbaru yang menggunakan platform baru ini bisa menjadi mobil hybrid. Menurut Henry, hal itu bukan tidak mungkin diwujudkan.

"Menurut saya sih mungkin ya. Tapi coba cek lagi ya, karena sekarang menuju mem-provide ke teknologi lebih variasi, kemungkinannya sangat ada," paparnya.

Toyota resmi memperkenalkan Agya generasi terbaru. Mobil ini nantinya akan dijual dalam dua varian, standar yang merupakan produk LCGC dan Gazoo Racing Sport non-LCGC.

Untuk dapur pacunya, Toyota Agya dibekali mesin berkode WA-VE 1.200 cc 3-silinder VVT-i. Toyota mengklaim mesin ini dapat menyemburkan tenaga hingga 86 hp dengan torsi puncak 113 Nm yang disalurkan melalui transmisi CVT.(sumber: cnnindonesia.com)