Wisata
Presidensi G20 Dorong Indonesia Jadi Tujuan Investasi
Senin, 04 April 2022, 12:35 WITA
bbn/Suara.com/Presidensi G20 Dorong Indonesia Jadi Tujuan Investasi
B20 adalah ajang dan forum dialog yang sangat strategis karena mempertemukan perusahaan papan atas yang punya kredibilitas tinggi dari negara-negara G20 untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Investasi yang didorong terutama ialah yang berbasis inovasi dan kolaboratif untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Tahun lalu, sejumlah perusahaan sudah mengumumkan investasi berbasis di Indonesia. Contohnya antara lain investasi dari konsorsium Hyundai Motor Company-LG Energy Solution senilai USD 1,1 miliar untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik.
Investasi ini bahkan telah dimulai dengan pembangunan pabrik sel baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat. Pada segmen ini, pemerintah juga telah mengantongi komitmen investasi dari Hon Hai Precision Industry alias Foxconn.
Begitu pun di sektor batubara, pada November 2021 Menteri Investasi Bahlil Lahadalia berhasil mengunci komitmen investasi senilai USD 15 miliar dari Air Products and Chemical Inc dari Uni Emirat Arab.
Kesepakatan investasi megaproyek ini berupa pendirian fasilitas gasifikasi untuk konservasi batubara bernilai rendah menjadi produk kimia bernilai tambah tinggi seperti methanol, dimethyl ether, dan bahan kimia lainnya.
Kemudian Philip Morris International melalui perusahaan afiliasinya PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) pada November 2021 lalu juga mengucurkan USD 166,1 juta untuk berinvestasi membangun fasilitas produksi produk tembakau yang dipanaskan yang juga berbasis inovasi dan riset. Fasilitas produksi yang dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal 4 2022 tersebut akan memenuhi permintaan pasar dalam negeri maupun ekspor di kawasan Asia Pasifik.
Investasi berbasis inovasi lain yang mesti diakselerasi, lanjut Arsjad, adalah teknologi digital. Oleh karena itu, KADIN sangat mendukung investasi berbasis teknologi digital ini. Di tahun 2025, nilai pertumbuhan ekonomi digital diproyeksikan dapat mencapai USD 146 miliar.
“KADIN melihat digitalisasi ekonomi akan memainkan peran penting dan strategis di masa depan, dan karenanya Indonesia perlu bersiap diri lebih agresif.
Terlebih lagi banyak tantangan yang akan dihadapi, baik itu persoalan teknologi, SDM, hingga regulasinya. Untuk itu, perlu membuka kemitraan publik-swasta dan menciptakan iklim yang kondusif bagi investor dan mampu memberikan dampak yang luas sehingga misi Indonesia Emas 2045 terwujud,” tegas Arsjad.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy setuju bahwa inovasi berbasis inovasi merupakan salah satu prioritas yang harus dimunculkan dalam G20 dan B20 di Indonesia tahun ini. Sejumlah korporasi global yang sejak tahun lalu telah berkomitmen menanamkan investasi di sektor hilir yang padat inovasi itu menjadi salah satu bukti akan pentingnya fokus ini.
“Investasi yang berbasis inovasi menjadi penting karena akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Mendukung hal ini perlu untuk mendorong kolaborasi, riset antara pemerintah dan swasta misalnya,” ujar Yusuf.
Baca juga:
Angkat Branding Kopi dengan Wadah Koperasi
Sektor hilir industri merupakan fokus utama pemerintah menggaet investasi, sebab memiliki efek berganda alias multiplier effect yang besar. Tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja baru, investasi ini juga turut mengakselerasi penciptaan serta penerapan inovasi dan teknologi baru yang mendorong terciptanya ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. (Sumber: Suara.com)
Penulis : Informasi Bali
Senin, 04 April 2022
Senin, 04 April 2022
Senin, 04 April 2022
Senin, 04 April 2022