News
In Memoriam Pande Ketut Krisna
Pencipta Kaos Barong Meninggal Dunia Tak Punya Hak Paten
Rabu, 06 Maret 2024, 08:06 WITA
informasibali.com/ist/Pencipta Kaos Barong Meninggal Dunia Tak Punya Hak Paten
"Setelah coba-coba berbagai macam cara, akhirnya saya menemukan alat dan cara untuk menciptakan aneka warna pada kain endek, Catrian namanya. Penemuan inilah yang kemudian juga kita kembangkan sehingga terbentuk baju barong di tahun 1969. Jadi tidak sengaja kita temukan baju barong dari catrian itu," kenangnya.
Desain dibuat sederhana
Sejak pertama dibuat hingga hari ini, motif atau desain gambar baju barong dibuat sederhana. Tujuannya agar mudah dibuat.
"Kenapa barong, karena barong yang paling gampang dibuat, tapi bukan barong ketet (ket). Bentuknya kita buat yang paling sederhana, kalo gambar Barong Ket, susah, kita bikin yang gampang saja," ujar pria yang juga perintis toko oleh-oleh modern di Bali ini.
Saat dibuat tahun 1969, kaos atau baju Barong dijual di berbagai obyek wisata seperti di Ubud dan Kuta. Dulu kaos barong dijual Rp 1.500 per potong dan laku keras. Karena penemuan baru, sehingga banyak permintaan.
"Hasil menjual baju barong membawa berkah bagi saya. Dulu di Gianyar tempat usaha saya kecil. Berkah baju barong membuat saya sukses. Baju barong sudah dijual ke berbagai negara, karena buatan tangan dan unik," jelas mendiang saat itu.
Tidak miliki hak paten
Meski sudah membuat sekaligus menciptakan baju barong sejak tahun 1969, namun Pande mengaku tidak memiliki hak patennya.
"Saya waktu itu tidak berpikir soal paten, saya punya pikiran, dua tahun sudah cukup. Anggota keluarga yang lain juga kita tularkan ilmu cara bikinnya, kita tidak bisa rahasia sama keluarga. Tapi jika memang dianggap perlu, mungkin pemerintah bisa membantu untuk mempatenkan, agar hak cipta baju barong tetap menjadi milik masyarakat Bali," jelasnya.
Sejak dibuat tahun 1969 hingga saat ini, penjualan kaos Barong selalu stabil. Permintaan tak hanya datang dari wilayah Indonesia, tapi juga dari mancanegara. Kini baju atau kaos barong khas Bali ini dijual dengan harga mulai Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per buah.
Penulis : bbn/tim
Editor : Putra Setiawan
Rabu, 06 Maret 2024
Rabu, 06 Maret 2024
Rabu, 06 Maret 2024
Rabu, 06 Maret 2024