Otomotif
Mitsubishi Tutup Pabrik dan Angkat Kaki dari China
Senin, 02 Oktober 2023, 08:54 WITA
informasibali.com/cnnindonesia.com/Mitsubishi Tutup Pabrik dan Angkat Kaki dari China
Mitsubishi Motors sudah membuat keputusan bulat menyetop semua aktivitas produksinya di China, negara dengan penjualan mobil terbesar di dunia. Nikkei melaporkan hal ini menanggapi kondisi otomotif China yang tak sejalan dengan strategi Mitsubishi.
Mitsubishi Motors akan menarik investasinya di GAC Mitsubishi Motors, perusahaan hasil patungan dengan produsen mobil besar di China, Guangzhou Automobile Group (GAC).
GAC memiliki 50 persen kepemilikan GAC Mitsubishi Motors, sedangkan Mitsubishi Motors sebesar 30 persen dan induk perusahaan Mitsubishi Corp. sebesar 20 persen. GAC Mitsubishi Motors disebut bakal tetap jadi entitas korporasi walau begitu Mitsubishi akan menarik semua investasinya.
GAC Mitsubishi Motors memiliki pabrik di provinsi Hunan, yang merupakan satu-satunya di China. Pabrik ini sudah berhenti memproduksi sejak Maret dan akan dibiarkan tetap seperti itu.
Tadinya GAC bakal menggunakan pabrik Hunan untuk memproduksi mobil listrik. Mitsubishi dikatakan tak punya strategi mengembangkan mobil listrik di China meski GAC sudah mendistribusikan model seperti itu.
Penurunan penjualan Mitsubishi telah terekam pada 2022 sebanyak 38.550 unit atau surut 60 persen dari tahun sebelumnya. Mitsubishi sempat ikut tren dengan meluncurkan SUV hybrid Outlander untuk memperbaiki keadaan, kendati begitu penjualannya tetap berada di bawah proyeksi.
Mitsubishi juga terpukul persaingan dengan produsen otomotif China yang memanas. Berdasarkan data MarkLines, penjualan mobil penumpang di China pada 2022 mencapai 23,56 juta unit yang dikuasai merek lokal sebesar 50,7 persen, naik 5,2 persen dari 2021.
Produsen Jepang di China mendapatkan pangsa pasar 18,3 persen, turun 2,8 persen.
Mitsubishi mulai mengekspor mobil komersial ke China sejak 1970 dan sempat bekerja sama dengan Soueast Motor dari 2006 sampai 2021.
GAC Mitsubishi Motors lahir pada 2012 dan sempat menjual 140 ribu unit pada 2018 saat masa kejayaannya.
Mengemas koper dan cabut dari China juga sepertinya bakal dilakukan produsen Jepang lain di China. Presiden dan CEO Nissan Motor Makoto Uchida sempat mengekspresikan pendapatnya tentang pasar China.
"Kami tidak berada pada tahap di mana kami bisa untuk karena diskon besar. Kami mempertimbangkan pilihan kami, termasuk mengkaji semua strategi kami seperti kerja sama kami di China," katanya.(sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan