News

Gerabah Jadi Potensi Baru Sektor Ekonomi Kreatif Denpasar

 Sabtu, 20 Februari 2021, 00:00 WITA

informasibali.com/ist/Gerabah Jadi Potensi Baru Sektor Ekonomi Kreatif Denpasar

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Sementara Ketua Panitia, Gegel Gargendra mengatakan bahwa gerabah merupakan salah satu kerajinan tanah liat yang seringkali merupakan bagian dari sejarah dan budaya masyarakat setempat. Aktifitas pembuatan gerabah ini mempunyai jejak sejarah yang cukup panjang, bahkan dipercaya kerajinan tanah sebagai karya seni tertua. Dikatakan Gelgel bahwa, proses pembuatan gerabah memerlukan waktu yang cukup panjang. Dari proses pemilihan dan pengambilan bahan, pengolahan, pembentukan, penjemuran, pembakaran dan finishing dengan bahan dasar tanah liat.  

"Proses yang cukup panjang ini, memerlukan ketekunan, ketelitian dan kemahiran dalam setiap tahap proses pengerjaannya," jelasnya.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa pengambilan tema “Pertiwi” dalam pameran kali ini tidaklah terlepas dari proses pembuatan gerabah. Kata Pertiwi yang diambil sebagai tema, diinspirasi dari salah satu unsur Panca Maha Bhuta, yaitu Pertiwi, Apah, Teja, Bayu dan Akasa. Panca Maha Bhuta ini dikenal sebagai lima unsur utama yang menyusun alam semesta ini. 

"Dari kelima unsur penyusun alam semesta itu, unsur Pertiwi memiliki kompleksitas yang lebih tinggi dari 4 unsur lainnya. Di dalam pertiwi, terkandung unsur Apah (zat cair), Teja (unsur api), Bayu (unsur angin) dan akasa (unsur kekosongan)," ujarnya.

"Seperti proses pembuatan gerabah yang memerlukan proses yang sangat kompleks, yaitu dari penggunaan unsur air (pengolahan tanah menggunakan air), penggunaan unsur angin (proses pengeringan setelah dibentuk), penggunaan unsur api (proses pembakaran) dan unsur kekosongan (ruang untuk menempatkan gerabah itu sesuai dengan fungsinya)," imbuhnya.

Adapun kegiatan ini dikemas dalam beberapa segmen utama. Yakni Exibition, Workshop, Live Painting, serta Food and Music.  Pihaknya berharap  dari pameran ini, selain memperkenalkan kembali Gerabah style Binoh, kami berharap dengan pameran gerabah yang bertema “Pertiwi” ini, kami mengajak semua audiens untuk berefleksi kembali, di tengah suasana pendemi yang kami istilahkan sebagai “Gerubug Agung”. 

"Sesungguhnya kita sedang diajarkan oleh Bumi untuk merenung, darimana kita datang dan kemana kita akan kembali itu adalah kembali ke tempat kita berpijak, yakni bumi yang kita kenal sebagai Ibu Pertiwi," pungkasnya. 

Penulis : Informasi Bali


Halaman :