News

Dua Vaksin Ini Diklaim Efektif Lawan Covid-19

 Kamis, 12 November 2020, 00:00 WITA

informasibali.com/ist

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Informasibali.com, Bali. 

Kabar baik soal vaksin Covid-19 membuat harapan akan segera berakhirnya pandemi corona semakin meningkat. Terbaru dua perusahaan farmasi mengungkapkan . Artinya tingkat kemanjurannya tinggi.


Data ini cukup menggembirakan karena ada kemungkinan vaksin tersebut akan mampu melawan Covid-19 dengan baik. Persentase efektivitas ini melampaui ambang batas bawah yang disyaratkan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) sebesar 50%.

Pada Senin (9/11/2020), Pfizer dan BioNTech mengumumkan vaksin Covid-19 buatannya bernama BNT162b2 efektif menangkal virus Covid-19 hingga lebih dari 90% tanpa efek samping berbahaya. Ini merupakan data awal dari uji klinis tahap akhir yang sedang dijalankan perusahaan.

"Hasil pertama dari uji klinis fase tiga uji vaksin mengindikasikan kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," ujar Chairman & CEO Pfizer Albert Bourla, seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (12/11/2020).

Kedua perusahaan pun berencana untuk mengajukan penggunaan darurat vaksin kepada Food and Drug Administration (FDA) AS pada pekan ketiga November 2020.

Pfizer dan BioNTech berencana memproduksi 50 juta dosis vaksin Covid-19 di 2020 dan 1,3 miliar dosis di 2021. Diketahui keduanya sudah mulai uji klinis fase akhir di Juli 2020 lalu.

Pada Rabu (11/11/2020), giliran vaksin Rusia yang memberikan kabar gembira. Data awal Vaksin Sputnik V menunjukkan vaksin ini 92% efektif melindungi penggunanya dari Covod-19. Vaksin Sputnik V dikembangkan Institut Gamaleya.

"Penelitian ini telah menunjukkan dan mengkonfirmasi bahwa pertama vaksin ini mana dan tidak memiliki efek samping serius setelah digunakan dan kedua, semuanya efektif," ujar Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Publikasi hasil sementara uji klinis yang secara meyakinkan menunjukkan kemanjuran vaksin Sputnik V memberi jalan untuk vaksinasi massal Covid-19 di Rusia dalam beberapa minggu mendatang," kata Alexander Gintsburg, direktur Institut Gamaleya.[sumber: CNBC Indonesia] 
 

Penulis : Informasi Bali