News

Desa Adat Kerobokan Bagikan Sembako kepada 6.030 KK di 50 Banjar

 Minggu, 09 Agustus 2020, 00:00 WITA

informasibali.com/ist

IKUTI INFORMASIBALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Informasibali.com, Bali. 

Desa Adat Kerobokan mengadakan pembagian sembako secara serentak kepada 6.030 KK dari 50 banjar yang ada di Desa Adat Kerobokan pada Minggu (9/8/2020). 


Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Ketua Satgas Gotong Royong COVID-19 Desa Adat Kerobokan AA Bagus Bayu Joni Saputra, Bendesa Adat Kerobokan Jro Bendesa AA Putu Sutarja SH dan Ketua LPD Desa Adat Kerobokan I Ketut Sender kepada salah satu perwakilan warga bertempat di Pura Puseh Desa, Desa Adat Kerobokan.

Bantuan sembako senilai kurang lebih Rp1.3 miliar ini bersumber dari dana desa adat dan LPD Kerobokan sebagai wujud kepedulian desa adat, Satgas Desa dan LPD sebagai lembaga keuangan desa terhadap dampak Covid-19 yang menyebabkan selain krisis kesehatan juga krisis ekonomi.

Selaku Ketua Satgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan, AA Bagus Bayu Joni Saputra atau akrab dikenal Gus Bayu ini mengatakan LPD sebagai lembaga keuangan desa mempunyai peran yang sangat besar dengan perekonomian berbasis adat dan budaya yang menjadi bagian dari program Nangun Sad Kerti Loka Bali. Hal ini dikarenakan LPD yang sangat mengetahui kondisi dan potensi desa dan masyarakatnya.

Disamping itu, untuk pemulihan ekonomi saat tatanan bali era baru atau normal baru ini pihaknya dari awal sudah mengimbau warga Desa Adat Kerobokan untuk menanam tanaman di pekarangan, tegalan dan sawah-sawah untuk ketahanan pangan dan kemandirian pangan berbasis pertanian seperti yang diinisiasi Ketua TP PKK Provinsi Putri Suastini Koster. 

Ia juga mengharapkan pemerintah bergerak cepat, tepat sebagai regulator, fasilitator, mediator dalam membuat kebijakan strategis untuk menyelamatkan UMKM baik dari segi pembayaran hutang, akses permodalan, perijinan, kesempatan penyerapan hasil produksi dan perijinan harus dipermudah, dipermurah dan dipercepat.

"Karena saat ini hanya pengusaha dengan para pekerja dan pemerintah yang punya 'sens of crisis' lah yang mampu memulihkan, penyelamat ekonomi dari keterpurukan yang lebih dalam," sebutnya sembari menambahkan untuk upaya menggeliatkan ekonomi bidang pariwisata saat pandemi harus kreatif dan inovatif baik dari pemasaran, produksi, efisiensi berbasis digital dengan protokol kesehatan.

Penulis : Informasi Bali