News
Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Selama Pandemi
Kamis, 19 Agustus 2021, 00:00 WITA
informasibali.com/ist /suara.com/Ahli Gizi Ingatkan Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Selama Pandemi
Selama masa pandemi Covid-19, terutama pasien terinfeksi virus corona yang menjalani isolasi mandiri di rumah, disarankan konsumsi makanan dan minuman dari bahan segar dan minim proses.
Baca juga:
Rupiah Menguat ke Rp14.612 per Dolar AS
Ia menyarankan untuk memakan sayur, buah, rempah, dan kacang-kacangan karena mengandung nutrisi alami seperti vitamin C, vitamin D, zinc, selenium, zat besi, dan protein. Berbagai nutrisi itu sangat diperlukan bagi tubuh.
Akan tetapi, diakui dokter Juwalita, beberapa orang terkadang tidak selalu bisa memenuhi asupan gizi seimbang dari macam-macam makanan tersebut. Telebih pasien Covid-19 yang alami hilang indera penciuman dan indera pengecap.
"Hal ini cukup menjadi tantangan, terutama bagi pasien Covid-19 yang kehilangan nafsu makan. Bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri atau keluarga yang perlu memenuhi asupan nutrisi alaminya tetapi memerlukan metode yang lebih praktis, produk-produk yang memiliki standar kualitas tinggi tentunya dapat menjadi alternatif yang ideal dan minim risiko untuk kesehatan di masa mendatang,” ujarnya.
Daripada mengandalkan konsumsi makanan olahan, seperti junk foods serta minuman kekinian yang penuh dengan tambahan gula, dokter Juwalita menyarankan lebih baik konsumsi cold-pressed juice yang dibuat dari sayur organik dan buah asli tanpa tambahan bahan apapun.
Kalaupun tak bisa membuatnya sendiri di rumah, merek produk Cold-Pressed Juice seperti Re.juve menjanjikan jus buah dan sayur segar tambahan gula apa pun. Satu botol Cold- pressed Juice Re.juve diklaim terbuat dari hampir satu kilogram 100 persen sayuran organik dan buah-buahan segar berkualitas, bebas pestisida, dan bebas lilin yang mayoritas diambil dari perkebunan lokal.
"Sebagai bagian dari penerapan nilai transparansi yang secara konsisten dijalankan sejak awal berdiri, Re.juve memastikan bahwa seluruh informasi kandungan bahan dan proses pembuatan tertera pada kemasan," kata CEO dan Presiden Direktur Re.juve Richard Anthony.
Menggunakan teknologi High Pressure (HPP) pertama dan satu-satunya di Indonesia, menurut Richard, membuat produk minuman Re.juve tetap aman dan mengandung vitamin, mineral, antioksidan, juga enzim tetap terjaga.
“Selain menjadikan produk Re.juve tahan lebih lama secara alami, teknologi ini mampu mempertahankan cita rasa, nutrisi, dan tekstur produk, serta menurunkan risiko rekontaminasi karena tidak ada kontak langsung terhadap kandungan produk pada saat dan sesudah proses berjalan di mesin High Pressure (HPP) yang kami gunakan," katanya.(sumber: suara.com)
Penulis : Informasi Bali
Kamis, 19 Agustus 2021
Kamis, 19 Agustus 2021
Kamis, 19 Agustus 2021
Kamis, 19 Agustus 2021