Usai Gandum, India Batasi Ekspor Gula

informasibali.com/cnnindonesia.com/Usai Gandum, India Batasi Ekspor Gula

India memutuskan untuk membatasi ekspor gula hingga 10 juta ton demi menjaga harga di dalam negeri tetap terkendali. Pembatasan ekspor berlaku untuk musim pemasaran yang berlangsung hingga September 2022.

Pemerintah India mengatakan langkah ini dilakukan untuk mempertahankan stok gula di dalam negeri setelah pertumbuhan ekspor yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun lalu dan musim ini.

Langkah ini diambil saat inflasi ritel tahunan di India mencapai 7,8 persen pada April 2020. Angka tersebut merupakan level inflasi tertinggi di India dalam hampir delapan tahun terakhir. Langkah ini juga merupakan tanda lain dari meningkatnya proteksionisme pangan di seluruh dunia dan juga imbas dari invasi Rusia ke Ukraina.
Penjual juga telah diimbau untuk meminta "izin khusus" dari pihak berwenang untuk setiap ekspor gula antara 1 Juni hingga 31 Oktober.
Pada periode saat ini, yang berlangsung dari Oktober 2021 hingga September 2022, pabrik gula India telah menandatangani kontrak ekspor sekitar 9 juta ton.

Dalam periode 12 bulan sebelumnya, India yang merupakan produsen gula terbesar di dunia dan eksportir terbesar kedua setelah Brasil mengirimkan 7 juta ton gula ke luar negeri. Angka itu merupakan yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu, Menteri Perdagangan India Piyush Goyal mengatakan bahwa peraturan ekspor mereka seharusnya tidak mempengaruhi pasar global. Pasalnya, India akan terus mengizinkan ekspor ke negara yang rentan.
Langkah India melarang ekspor gula diumumkan setelah negara tersebut melarang ekspor gandum. Keputusan larangan ekspor gandum didorong oleh gelombang panas yang merusak hasil panen, sehingga harga-harga kebutuhan dalam negeri naik hingga tembus rekor tertinggi.(sumber: cnnindonesia.com)


Penulis : Informasi Bali

Editor : Putra Setiawan


 
Bisnis Lainnya
Berita Lainnya