Skandal Mesin Diesel, Toyota Klaim Mobil di Indonesia Tetap Aman
informasibali.com/cnnindonesia.com/Skandal Mesin Diesel, Toyota Klaim Mobil di Indonesia Tetap Aman
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) buka suara terkait manipulasi sertifikasi mesin terhadap 10 model yang dijual di global di antaranya Fortuner yang diproduksi di Indonesia.
"Sehubungan dengan informasi mengenai kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 mesin model Toyota oleh Toyota Industries Corporation yang diumumkan pada tanggal 29 Januari 2024, kami menyampaikan bahwa isu ini tidak berdampak pada model-model kendaraan Toyota di Indonesia," kata Bob saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (30/1).
Bob menjelaskan, berkaitan dengan kekurangtepatan prosedur sertifikasi 3 model Toyota disuplai Toyota Industries Corporation (TICO), tidak memengaruhi tenaga kuda, torsi, maupun kinerja mesin yang diproduksi model-model Toyota di Indonesia.
"Jadi tidak perlu khawatir soal ini. Toyota Indonesia sebagai bagian dari keluarga besar Toyota, dengan tulus, ingin meminta maaf kepada seluruh pelanggan dan pemangku kepentingan di Indonesia terkait ketidaknyamanan dan kemungkinan kekhawatiran yang ditimbulkan oleh isu ini," ucap Bob.
Sebelumnya Toyota Motor Corporation (TMC) mendapat laporan dari komite investigasi Toyota Industries Corporation (TICO) yang suratnya berisi penyimpangan peraturan sertifikasi emisi domestik Jepang yang tidak tepat pada mesin forklift dan mesin konstruksi.
Penyelidikan menemukan kejanggalan yang terjadi selama pengujian keluaran tenaga kuda untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO.
Selama pengujian sertifikasi, kinerja keluaran tenaga kuda mesin diukur menggunakan ECU dengan perangkat lunak yang berbeda dari yang digunakan untuk produksi massal sehingga hasilnya dapat lebih akurat. Selain mesin berat, pengujian juga dilakukan pada mobil penumpang.
Alhasil, sebanyak 10 model kendaraan menggunakan mesin terkena dampak secara global, termasuk enam di Jepang.
"Kami telah memverifikasi ulang produk produksi massal yang diproduksi di pabrik dan memastikan bahwa mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar keluaran. Oleh karena itu, tidak perlu menghentikan penggunaan mesin atau kendaraan yang terkena dampak," tulis Toyota dalam keterangan resmi.
Berdasarkan hasil penyelidikan, TICO memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman mesin yang terkena dampak. Toyota juga memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman kendaraan yang dilengkapi mesin yang terdampak.(sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan
Otomotif Lainnya