Respons Wuling Soal Penjualan Mobil Listrik BYD Yang Melejit
informasibali.com/cnnindonesia.com/Respons Wuling Soal Penjualan Mobil Listrik BYD Yang Melejit
Pabrikan mobil asal China, Wuling Motors menanggapi laporan pengiriman dari pabrik ke dealer (wholesales) BYD di Indonesia melejit pada Agustus 2024.
Public Relations Manager Wuling Motors Brian Gomgom mengatakan pihaknya sangat percaya diri berkompetisi di segmen mobil listrik dalam negeri, sebab Wuling ditopang 150 jaringan dealer dan pabrik yang sudah beroperasi di Indonesia.
"Kalau dari kita masih percaya diri dengan pengalaman kita 7 tahun di Indonesia dan juga fasilitas pabrik kita yang membuat seluruh lini produk EV (kendaraan listrik) di Indonesia dan juga jaringan dealer 150 dealer tersebar di Tanah Air," kata Gomgom di Jakarta, Selasa (17/9).
Seperti diketahui, penjualan mobil listrik murni alias BEV di Indonesia makin bergejolak pada Agustus 2024. Pendatang baru BYD menekuk penjualan mereka mobil listrik lain yang sudah duluan berdagang di dalam negeri yaitu seperti Chery hingga Wuling.
Data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) BYD makin menunjukkan taring di bulan kedelapan tahun ini.Bahkan keempat model mobil BYD seperti Seal, Dolphon, Atto 3 dan M6 moncer penjualannya hingga masuk daftar 10 besar.
Distribusi wholesales Seal tembus 1.251 unit yang menjadikannya mobil listrik terlaris pada Agustus, meskipun mulai ada tren penurunan 39 unit dibanding Juli lalu.
Posisi kedua disusul Atto 3 dengan pengiriman 992 unit, menyalip Chery Omoda E5 dengan penjualan 449 unit di urutan ketiga.
Sementara BYD Dolphin menjadi model yang melesat. Pengiriman Agustus melebihi dua kali lipat pengiriman Juli yang hanya 207 unit kini menjadi 416 unit.
Posisi kelima, Air EV nampaknya masih bisa bertahan di tengah gempuran BYD, dengan pengiriman 404 unit pada bulan kedelapan ini.
MPV listrik pertama di Tanah Air yaitu BYD M6 langsung masuk ke 10 besar daftar penjualan mobil listrik bulan ini, dengan pengiriman 312 unit.
Bahkan, meskipun pabrik produksi BYD di Indonesia belum "ngebul", perusahaan tercatat mulai membanjiri pasar dengan distribusi mobil listrik hingga ribuan unit per bulan.
Menurut laporan Gaikindo, impor BYD M6 melejit dari awalnya 330 unit pada Juli, ditambah menjadi 1.853 unit pada Agustus.
BYD nampaknya memanfaatkan betul regulasi pemerintah yang memberikan keringanan impor Completely Built Up (CBU) dan Completely Knock Down (CKD) dari beban Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM).
Payung hukum itu tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 9 tahun 2024 tentang PPnBM kendaraan listrik yang berlaku mulai 15 Februari 2024.
Menurut aturan tersebut PPnBM mobil listrik impor CBU dan CKD ditanggung pemerintah sepenuhnya untuk masa pajak Januari-Desember 2024. (sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan
Otomotif Lainnya