"Perang" mobil listrik di Indonesia kian panas usai kehadiran Toyota bZ4X, Hyundai Ioniq 5, Wuling Air EV dan Lexus UX 300e. Sejumlah pabrikan pun sudah menyiapkan strategi meluncurkan mobil listrik di antaranya Nissan.

Susilo Darmawan selaku Head of Retailer Indomobil Group mewakili Nissan Indonesia mengatakan, pihaknya tengah menata untuk meramaikan pasar mobil listrik di dalam negeri. Nissan Indonesia berencana akan menjual Nissan Ariya dua tahun lagi atau 2024.
"Jadi 2024 itu satu model lagi EV high spesifikasi, sepertinya [Ariya]. Yang jelas SUV listrik," kata Susilo beberapa waktu lalu.
Ariya, SUV listrik pertama Nissan pertama kali muncul di Jepang, dan akan diluncurkan di Eropa dan Amerika Serikat. Australia belum memutuskan untuk meluncurkan mobil ramah lingkungan itu. Di negeri kanguru Australia mobil diprediksi dijual AUD$70.000 atau setara Rp716 juta.
Nissan Ariya merupakan mobil listrik yang diposisikan di atas Leaf. Mobil ini tersedia dua pilihan konfigurasi gerak, yakni 2WD dan AWD yang masing-masing dibekali baterai 65 kWh dan 90 kWh.

Tenaga maksimal untuk versi AWD sebesar 388 hp dengan torsi 600 Nm, sedangkan untuk 2WD catatan tertingginya 238 hp dan torsi 300 Nm.
Klaim pabrikan, dengan satu baterai terisi penuh mampu bergerak sejuah 610 kilometer (km), atau lebih baik dari bZ4X varian terendah yang cuma sanggup 500 km.
Akselerasinya mulai 0-100 km per jam 5,1 detik untuk versi AWD baterai 90 kWh. Nissan juga akan meluncurkan mobil elektrifikasi sebanyak dua model, namun ini berjenis hybrid yang menggunakan teknologi e-Power.
Mobil Nissan dijual di Indonesia yang sudah menggunakan teknologi tersebut saat ini baru Kicks. Susilo menegaskan satu model baru e-Power yang akan dirilis di Indonesia pada 2023, dan satunya lagi satu tahun kemudian.
"Jadi 2023 akan ada satu e power model, dan 2024 akan ada satu lagi modelnya," tukas Susilo.(sumber: cnnindonesia.com)