Nataru di Bali, Kebutuhan Uang Tunai Dirediksi Naik Rp2,1 Triliun
bbn/ilustrasi/Nataru di Bali, Kebutuhan Uang Tunai Dirediksi Naik Rp2,1 Triliun.
Kebutuhan uang tunai bulanan masyarakat pada perayaan Hari Raya Natal dan menjelang Akhir Tahun 2021 di Bali diperkirakan akan meningkat mencapai Rp2,1 triliun.
Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai saat libur panjang Hari Natal dan Tahun Baru 2022 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyiapkan uang tunai baik dalam jumlah maupun pecahan yang dibutuhkan sebanyak 1,5 kali dari proyeksi kebutuhan hingga akhir tahun 2021.
“Secara tahunan, total kebutuhan uang tunai masyarakat di Provinsi Bali diperkirakan akan mencapai Rp10,8 triliun,” ungkap Trisno Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu 26 Desember 2021.
Guna menjaga kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi baik tunai maupun nontunai, Bank Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu meneliti uang yang diterima dan berhati-hati saat transaksi.
“Berhati-hati dalam bertransaksi baik secara tunai maupun non tunai dengan selalu menjaga kerahasiaan informasi pribadi seperti username dan password, pin serta kode OTP (One Time Password),” tandas Trisno Nugroho.
Baca juga:
Hyundai Bakal Buat Mobil Listrik
Sejalan peningkatan kebutuhan uang tunai, jumlah transaksi digital berbasis QR Code Indonesian Standard (QRIS) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Disebutkan Trisno Nugroho, sampai dengan Oktober 2021, tercatat jumlah transaksi QRIS mencapai 982 ribu transaksi dengan nominal sebesar Rp75 miliar.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 555% (ytd) dari sisi transaksi dan 345% (ytd) dari sisi nominal, jika dibandingkan dengan awal tahun 2021 yang tercatat sebesar 150 ribu transaksi dengan nominal 17 miliar rupiah.
“Peningkatan jumlah transaksi QRIS didukung oleh semakin meluasnya penerimaan pelaku usaha yang telah memanfaatkan kemudahan bertransaksi menggunakan QRIS,” ungkapnya.
Penulis : Informasi Bali
Wisata Lainnya