Motor Listrik Subsidi Rp7 Juta Mulai Goda Calon Konsumen
informasibali.com/cnnindonesia.com/Motor Listrik Subsidi Rp7 Juta Mulai Goda Calon Konsumen
Sejumlah warga mulai melirik sepeda motor listrik usai pemerintah resmi mengumumkan pemberian subsidi sebesar Rp7 juta. Pemberian subsidi ini akan mulai berlaku 20 Maret 2023.
"Tertarik sih untuk beli motor listrik, tapi kayaknya perlu dipastiin service center dan charging station yang mudah dijangkau," kata Dama saat dihubungi, Rabu (8/3).
Di sisi lain, Dama juga menilai pemerintah seharusnya mendorong pabrikan-pabrikan motor yang selama ini jadi penguasa pasar seperti Honda dan Yamaha untuk memproduksi motor listrik. Pasalnya, mereka sudah memiliki jaringan bengkel yang tersebar di seluruh Tanah Air.
Sejauh ini, motor-motor listrik yang mengaspal di Indonesia memang masih sebatas merek lokal ataupun China.
"Harusnya pemerintah tuh mendorong perusahaan gede itu memproduksi motor listrik juga, karena jangkauan bengkel dia kan ada di mana-mana," tuturnya.
Atira, warga lainnya mengaku mulai mencari informasi mengenai motor-motor listrik. Namun, ia menyayangkan motor listrik yang mendapat subsidi masih terbatas.
Dari pengumuman pemerintah, subsidi yang diberikan baru menyasar tiga merek; Selis, Volta, dan Gesits.
"Beberapa hari terakhir saya emang lagi lihat-lihat soal motor listrik. Tertarik sih untuk punya, tapi sayang yang dapat subsidi baru sedikit," ujar dia.
Menurut Atira motor listrik idamannya tidak termasuk merek yang mendapat subsidi dari pemerintah. Namun begitu, ia masih bermimpi untuk memilik motor bertenaga baterai itu.
"Ya, tetap pengen. Saya sih berharap subsidinya nanti diperluas, enggak cuma tiga merek," jelasnya.
Di sisi lain, masih ada juga warga yang belum tergoda membeli motor listrik meski dengan tambahan subsidi Rp7 juta dari pemerintah. Masalah kepraktisan jadi pertimbangan mereka.
"Dalam waktu lima atau 10 tahun lagi kayaknya saya enggak akan beli motor listrik, karena setiap habis dayanya harus nunggu," ujar Riza.
"Sementara, kalau pakai BBM ketika hampir habis, isi dan langsung jalan lagi," ujarnya menambahkan.
Riza menambahkan saat ini yang juga menjadi keraguannya membeli motor listrik adalah merek-merek besar seperti Honda dan Yamaha belum bermain di segmen tersebut. Ia menduga keduanya masih belum melihat motor listrik memiliki pasar besar di dalam negeri.
"Merek eksis seperti Honda, Yamaha tampaknya juga enggak terlalu ngebut mengejar produksi kendaraan listrik. Tentu mereka juga melihat pasarnya belum besar," ujar dia.
Warga lainnya, Yono mengatakan dirinya juga belum tergerak untuk membeli motor listrik meski ada iming-iming subsidi. Ia menilai teknologi motor listrik saat ini belum benar-benar matang.
"Menurut saya subsidinya mending dipakai buat riset mendalam terkait teknologi motor listrik biar bisa bersaing sama motor buatan jepang. Jangan asal ada dulu," kata Yono.
Di sisi lain, masalah baterai juga jadi perhatian Yono. Salah satunya soal tempat tukar baterai hingga charging station.
"Tempat tukar baterai dibanyakin, kalau bisa toko kelontong juga dijadiin tempat tukar baterai. Karena pernah lihat orang pakai motor listrik mogok kehabisan baterai, bingung mau nolonginnya," papar dia.
Sebelumnya, pemerintah mengumumkan pemberian subsidi Rp7 juta untuk pembelian motor listrik lewat dealer mulai 20 Maret 2023. Namun, hanya tiga merek motor listrik yang bakal menerima subsidi Rp7 juta, yakni Gesits, Volta, dan Selis.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta per unit ditujukan untuk 200 ribu unit sepeda motor listrik.
"Bantuan pemerintah terhadap pembelian sepeda motor EV sebagai 200 ribu unit," kata Agus dalam konferensi pers.(sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan
Otomotif Lainnya
Berita Lainnya