Setidaknya ada lima mobil elektrifikasi di Indonesia yang kemungkinan mendapatkan subsidi pembelian dari pemerintah tahun depan. Dari lima mobil itu, dua di antaranya mobil listrik dan lainnya tiga mobil hybrid.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkap subsidi pembelian mobil listrik per unit sebesar sekitar Rp80 juta sedangkan untuk mobil hybrid sekitar Rp40 juta.
Subsidi ini tersirat ditujukan untuk mobil elektrifikasi yang diproduksi lokal. Sementara itu belum ada detail untuk mobil elektrifikasi impor.
"Insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang punya pabrik di Indonesia," kata Agus yang juga menjelaskan wacana subsidi ini belum rampung.
Berdasarkan pernyataan Agus ada dua mobil listrik yang saat ini sudah diproduksi lokal, yaitu Wuling Air EV dan Hyundai Ioniq 5. DFSK juga kemungkinan tahun depan mulai memproduksi mobil listrik yaitu Gelora E dan Mini EV.

Selain itu berbagai merek juga sudah mengindikasikan bakal memproduksi mobil listrik di dalam negeri seperti Toyota, Mitsubishi, Cherry, dan Mercedes-Benz. Mobil hybrid yang sudah diproduksi di Indonesia saat ini setidaknya ada tiga yakni Toyota Innova Zenix Hybrid, Wuling Almaz Hybrid dan Suzuki Ertiga Hybrid.
Sejumlah produsen lain juga sudah mempersiapkan diri memproduksi mobil hybrid mulai tahun depan seperti Honda, Mitsubishi dan Cherry.
Asosiasi produsen mobil di Indonesia, Gaikindo, sebelumnya memprediksi subsidi puluhan juta rupiah ini bisa mendongkrak penjualan mobil elektrifikasi.
Sepanjang Januari-November penjualan mobil listrik telah mencapai 7.923 unit, melonjak lebih dari 1.000 persen dari hasil sepanjang 2021 yaitu 687 unit.
Penjualan mobil hybrid pada 10 bulan tahun ini juga terekam loncat menjadi 7.385 unit dibanding 12 bulan tahun lalu 2.472 unit.(sumber: cnnindonesia.com)