Pemerintah bakal memberikan bantuan subsidi untuk pembelian kendaraan listrik. Bantuan itu khusus diberikan kendaraan listrik berbasis baterai, sementara mobil hybrid seperti Toyota Innova Zenix dan Wuling Almaz tidak termasuk.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menegaskan bantuan dari pemerintah hanya menyasar kendaraan listrik berbasis baterai. Ini berarti mobil elektrifikasi lainnya seperti hybrid electric vehicle (HEV) dan plug-in hybrid (PHEV) tidak mendapat bantuan subsidi.
"Hybrid enggak. Enggak dapat bantuan dari pemerintah," kata Agus mengutip detik, Selasa (7/3).
Padahal, pada Desember 2022 Agus menyebutkan mobil hybrid menjadi salah satu jenis kendaraan yang bakal mendapat subsidi. Saat itu, ia menyebut subsidi untuk mobil hybrid sebesar Rp40 juta, sementara mobil listrik berbasis baterai Rp80 juta.
Namun, untuk bantuan yang bakal berlaku 20 Maret, mobil hybrid dipastikan tidak dapat jatah. Selain itu, besaran bantuan untuk mobil dan bus listrik juga belum dijelaskan.

Diduga, besaran bantuan itu tidak seperti yang sempat disampaikan yakni Rp80 juta dan mobil listrik juga harus memenuhi persyaratan produksi dalam negeri dan memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen.
"Pokoknya gini, arahan presiden semuanya harus kompetitif, kompetitif terhadap kompetitor kita itu basisnya," ujar Agus.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan pemerintah akan memberikan subsidi kendaraan listrik mulai 20 Maret sampai Desember tahun ini.
Subsidi diberikan untuk meningkatkan keterjangkauan harga dan daya beli masyarakat terhadap kendaraan listrik yang lebih luas, serta memacu perkembangan industri otomotif energi baru.
Subsidi tahun ini ditujukan untuk 200 ribu unit pembelian motor listrik baru serta 50 ribu unit motor konversi. Sementara, untuk mobil menyasar 35.900 unit dan bus 138 unit.(sumber: cnnindonesia.com)