Mitsubishi Xpander, Low MPV Pertama Pakai Hybrid Murni

informasibali.com/cnnindonesia.com/Mitsubishi Xpander, Low MPV Pertama Pakai Hybrid Murni

Mitsubishi Xpander lebih dulu menggunakan teknologi hybrid murni atau full hybrid daripada Avanza, Xenia, Mobilio, Stargazer, Confero dan Ertiga di segmen low multi purpose vehicle (LMPV).

Ada perbedaan mendasar antara hybrid murni dan mild hybrid, terutama pada cara kerja sistem dan tentunya harga.
President and CEO Mitsubishi Motors Thailand Ryoichi Inaba mengatakan peluncuran mobil hybrid ini menandakan dukungan Mitsubishi untuk karbon netral 2050.
"Mitsubishi Thailand berencana mendorong masa depan kami dengan meluncurkan kendaraan penumpang bertenaga listrik dari tahun 2024, sejalan dengan tujuan Thailand untuk karbon netral pada 2050," ucap Ryoichi Inaba disiarkan daring beberapa waktu lalu.
Xpander Hybrid dan Xpander Cross Hybrid terlihat tak berbeda signifikan dibanding varian mesin konvensional, baik dari exterior maupun interior. Hanya ada emblem 'HEV' yang ditempel di bagian grill, pintu samping dan pintu bagasi.
Ukuran bodi kedua Xpander ini pun masih sama, yakni panjang 4,595 meter, lebar dan tinggi 1,75 meter. Sementara Xpander Cross punya ukuran sama kecuali lebarnya 1,79 meter.
Namun ada sentuhan baru di tuas transmisi. Kemudian pada kemudi juga dilengkapi desain setir baru.
Kalau sebelumnya tersiar kabar Xpander dan Xpander Cross akan menggunakan teknologi e-Power milik Nissan, namun Mitsubishi justru memperkenalkan e:Motion. Perusahaan mengklaim teknologi ini memberi akselerasi halus dengan respons yang baik.

Teknologi ini mengombinasikan mesin bensin, baterai tambahan, dan motor listrik penggerak. Mengendarai mobil ini bisa berganti-ganti mode berkendara secara otomatis mulai dari full baterai, hybrid, hybrid paralel maupun regeneratif.
Xpander HEV dan Xpander Cross HEV menggunakan mesin baru, bensin 1.600 cc DOHC 16 katup MIVEC, yang bekerja bareng motor elektrik 85 kW yang dibenamkan di lantai kabin.
Mesin 1.600 cc yang baru dikembangkan mengadopsi siklus rasio ekspansi tinggi (siklus Atkinson) itu bisa menghasilkan tenaga 88,7 hp, sedangkan torsinya 134 Nm. Sementara motor elektrik yang disuplai baterai lithium-ion punya tenaga 114 hp dan torsi 255 Nm.
Mitsubishi mengklaim kedua mobil hybrid ini dapat menghasilkan penghematan bahan bakar sekitar 10 persen dibanding model mesin bensin CVT.
Mitsubishi membekali Xpander hybrid tujuh mode berkendara yang dikembangkan untuk berkendara EV serta performa jalan yang aman dan nyaman di berbagai cuaca dan kondisi jalan.
Ketujuh mode berkendara ini terdiri dari dua mode untuk berkendara EV dan lima mode untuk kontrol berkendara yang optimal sesuai dengan kondisi jalan.
Xpander Hybrid dibanderol dengan harga 912 ribu Baht atau setara Rp405,5 jutaan. Sedangkan Xpander Cross Hybrid dilego mulai 946 ribu Baht atau Rp420,6 jutaan.(sumber: cnnindonesia.com)


Penulis : bbn/net

Editor : Putra Setiawan


 
Otomotif Lainnya
Berita Lainnya