Meski Tren Harga Menurun, Transaksi Aset Kripto Masih Tinggi
Pergerakan pasar aset kripto di kuartal I-2022 bergerak mendatar. Ekspektasi kenaikan suku bunga, inflasi, hingga konflik Rusia-Ukraina membatasi pergerakan harga berbagai aset kripto.
Di saat bersamaan, aset kripto minim sentimen positif yang bisa mengangkat harga aset kripto. Bitcoin sebagai aset kripto dengan kapitalisasi terbesar bergerak di US$ 34.000-US$ 45.000 per BTC.
Baca juga:
Bitcoin 'Kebakaran', Turun Signifikan Hingga Cetak Rekor Terendah
Meski begitu, COO Tokocrypto Teguh K Harmanda mengklaim jika jumlah investor Tokocyrpto justru naik 26% menjadi 2,7 juta pengguna per akhir Maret 2022 dari akhir 2021 sebanyak 2 juta pengguna. "Sementara transaksi atau volume trading aset kripto sampai kuartal I-2022 mencapai US$ 300 juta-400 juta per minggu," ujar dia.
Angka ini naik sekitar 60% dari pencapaian akhir Desember 2021 sebesar US$ 190 juta per minggu. Kenaikan tersebut tidak lepas dari sentimen positif dari pasar kripto lokal pada tahun ini. Mulai dari munculnya NFT Ghozali hingga proyek kripto lokal yang marak di awal tahun ini kembali mendongkrak pamor industri aset kripto. Alhasil banyak investor baru masuk.
Pria yang kerap dipanggil Manda ini mengatakan, imbas dari pasar kripto global yang stagnan seiring sentimen kenaikan suku bunga The Fed hingga ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina memang cukup menekan harga aset kripto.
Menurut Gabriel, saat ini para pelaku kripto sudah jauh lebih mature dibandingkan sebelumnya. Alhasil, saat pasar bearish dan dihantam berbagai sentimen negatif, tidak serta-merta membuat investor pergi.
Baca juga:
8 Hari Lagi Pembalap MotoGP Tiba di Lombok
Gabriel mengaku perilaku stacking terlihat saat pada kuartal I-2022 di platform Triv.
Hal ini tercermin dari token Axie Infinity jadi token paling banyak ditransaksikan di Triv. "Stacking Axie ini bisa memberikan imbal hasil hingga 60% dalam setahun sehingga paling diminati para pengguna Triv," jelas dia. Koin Shiba Inu juga paling banyak ditransaksikan di Triv karena potensi keuntungan.
Kalau di Tokocrypto, Bitcoin (BTC) dan Binance Coin (BNB) menjadi aset kripto dengan volume tinggi. Menurut Manda, BTC kini menjadi aset lindung investasi. "Sementara BNB memiliki fundamental kuat dengan jaringannya banyak digunakan utilitas proyek kripto melalui Binance Smart Chain (BSC)," ujar dia. (Sumber: Kontan.co.id)
Penulis : Informasi Bali