Kaum Wanita di Norwegia Berlomba-lomba Investasi Kripto
bbn/shutterstock/Kaum Wanita di Norwegia Berlomba-lomba Investasi Kripto
Survei terbaru yang diterbitkan oleh Arcane Research dan Ernst & Young menunjukkan jumlah wanita di Norwegia yang memiliki aset kripto melonjak dari 3 persen pada awal 2021, menjadi 6 persen pada Maret tahun ini.
Survei yang dilakukan secara online ini, mewawancarai 1000 orang Norwegia berusia 15 tahun ke atas. Survei ini dilakukan dalam kemitraan dengan salah satu pengumpul data terkemuka untuk layanan riset pasar di Eropa Utara, NORSTAT.
Sedangkan dalam periode yang sama, kepemilikan aset kripto laki-laki di Norwegia meningkat dari 6 persen pada tahun 2019 menjadi 14 persen di tahun ini. Survei tersebut mengungkapkan, sekitar 10 persen dari populasi Norwegia, atau setara dengan 420.000 orang, saat ini telah memiliki beberapa jenis mata uang kripto.
Dilansir cointelegraph.com, Kamis (31/3/2022) Norwegia bukanlah satu-satunya negara yang mengalami peningkatan keterlibatan kepemilikan aset kripto di kalangan wanita.
Pada Desember lalu, pertukaran cryptocurrency yang berbasis di Australia, Independent Reserve mengungkapkan jumlah wanita Australia yang berinvestasi dalam kripto naik dari 10 persen di tahun 2020, menjadi 20 persen pada akhir tahun 2021.
Sedangkan dalam survei yang dirilis bulan ini oleh KuCoin, menunjukkan kepemilikan aset kripto di kalangan wanita dan laki-laki Turki lebih merata. Wanita di Turki menyumbang sekitar 47 persen dari semua investor kripto di negara itu.
KuCoin juga merilis survei pada minggu lalu yang menyebut sekitar setengah dari populasi Jerman telah mengungkapkan ketertarikan
mereka untuk berinvestasi dalam aset kripto. Dalam hasil survei ini, 53 persen berasal dari koresponden wanita di Jerman.
Direktur Pengelola Dana Kripto Jerman F5 Crypto, Florian Döhnert-Breyer, menyatakan Jerman siap menjadi panutan untuk adopsi investasi kripto yang lebih luas.
"Sebagai negara terbesar di UE dengan pandangan yang terkenal menghindari risiko aset keuangan, Jerman memiliki peran khusus untuk dimainkan." ungkap Döhnert-Breyer
Tingginya jumlah wanita yang tertarik dengan aset kripto sangat menggembirakan, karena kalangan wanita rata-rata kurang aktif di pasar keuangan, seperti pasar saham. Penelitian yang dilakukan oleh pelopor manajemen investasi digital, Grayscale di tahun 2019 menunjukan wanita cenderung menjadi investor yang menghindari risiko. (Sumber: Tribunnews.com)
Penulis : Informasi Bali
Wisata Lainnya
Berita Lainnya