Hyundai mengaku akan mempelajari peluang Ioniq 6 ikut berkompetisi di persaingan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia. Ioniq 6 merupakan mobil listrik baru Hyundai yang dibangun menggunakan platform Electric Global Modular Platform (E-GMP). Tak seperti Ioniq 5 yang berupa hatchback, Ioniq 6 dirancang untuk mengisi segmen sedan berbasis listrik.

"Kami akan terus mempelajari dengan menyesuaikan kebutuhan," kata Erwin Djajadiputra, Direktur Pemasaran Hyundai Motors Indonesia (HMID) di Jakarta, Rabu (11/1).
Sementara itu Makmur, Chief Operating Officer HMID, menyampaikan pihaknya akan memberikan sebuah kejutan melalui mobil listrik tahun ini.
"Akan ada atau tidak kami menunggu," kata Makmur.
Ioniq 6 pertama kali diperkenalkan di negara asalnya, Korea Selatan, pada Juli dan Amerika Serikat pada November 2022. Mobil ini ditawarkan dalam dua kapasitas baterai yang berbeda, yaitu 53 kWh dan 77,4 kWh.
Jantung penggeraknya mampu menghasilkan tenaga setara 320 hp dengan torsi 605 Nm. Ioniq 6 tipe 77,4 kWh bisa digunakan menempuh perjalanan sampai 610 km.

Belum ada rincian pasti berapa harga Ioniq 6, tapi sejumlah sumber memprediksi banderolnya bakal lebih murah dari Ioniq 5 mulai US$46.650 atau sekitar Rp693 juta.
Sedangkan pengiriman edisi pertama Ioniq 6 akan dilakukan antara Maret dan April tahun ini.
Fokus memenuhi inden Ioniq 5
Erwin melanjutkan fokus perusahaan soal mobil listrik pada 2023 tak hanya sekadar menyuguhkan model baru, melainkan memenuhi inden dari Ioniq 5.
Menurut Erwin sejak Ioniq 5 diluncurkan pada April 2022, pemesanan mobil tersebut di Indonesia sudah lebih dari 3.000 unit, namun pemenuhannya baru 1.900 unit.
"Jadi kami akan fokus pemenuhan mobil listrik Ioniq 5," ungkap Erwin.(sumber: cnnindonesia.com)