Dua Patung Alang-Alang di Gianyar Tembus Rekor MURI

informasibali.com/ist

Dua patung terbesar di Kecamatan Tegallalang tembus rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI). Pertama Patung Dewi Sri terbesar berbahan alang-alang setinggi 14 meter di Bali Funtastic, Jalan Tirta Tawar. 

 
Satu lagi Patung Luwak terbesar sepanjang 15 meter di objek wisata Alas Harum Luwak Coffee di Jalan Raya Tegallang. Kedua patung ini dicetuskan oleh I Made Ardana selaku owner Bali Funtastic dan Alas Harum Luwak Coffe.
Rekor MURI diterima Made Mahayastra selaku Bupati Gianyar, I Made Ardana selaku penggagas dan pemilik patung, serta I Wayan Agus Heri Putra selaku seniman pembuat patung. Piagam penghargaan diserahkan serangkaian Pameran Kerajinan Dekranasda Bali berbasis Qris BPD Bali di Bali Funtastic, Minggu (30/8) malam.
 
Made Ardana mengaku jantungnya berdegup kencang saat mempersiapkan pengajuan dua patung raksasa ini dalam Rekor MURI. Pria asal Desa Bresela, Kecamatan Payangan ini awalnya khawatir idenya tersebut tidak bisa tembus rekor. 
“Awalnya sih dag dig dug, bisa tembus nggak. Syukur akhirnya bisa, astungkara berkat yang Kuasa memberi anugrah, support seniman dan Bupati Gianyar yang mengapresiasi pelaku usaha di Gianyar,” ungkapnya, Senin (31/8).

Made Ardana tambah bersyukur, pencatatan pada Rekor Muri ini terjadi justru saat suasana Pandemi Covid-19. “Jadi, pandemic bukan alasan untuk bermalas-malasan. Justru kita harus bangkit dan tetap berkarya,” jelasnya. 
Setelah menjadi rekor, dua patung ini bisa dinikmati oleh masyarakat luas khususnya pengunjung Bali Funtastic maupun Alas Harum Luwak Coffee. “Di Bali Funtastic, pengunjung bisa selfie gratis tanpa tiket masuk,” jelasnya.
Seperti pernah diberitakan, Patung Dewi Sri mengusung tema ramah lingkungan. Patung setinggi 14 meter ini dibangun dalam posisi duduk. Patung itu dibangun di tengah persawahan, dengan tujuan penghormatan kepada Dewi Sri sebagai simbol kemakmuran.
Patung ini dibuat oleh Seniman patung, I Wayan Agus Heri Putra dkk. Sebelumnya, Gus Eri sempat membuat ogoh-ogoh Lelakut berbahan jerami untuk di Banjar Kelingkung, Desa Lodtunduh, Kecamatan Ubud.  Proses penggarapan patung Dewi Sri melibatkan 11 orang pemuda selama sekitar 2 bulan.
 
Agus Eri juga mengaku untuk bahan yang menggunakan alang-alang itu bisa tahan sampai 2 tahun kedepan dengan diletakkan pada ruangan terbuka. Sedangkan untuk bahannya, ia telah menghabiskan sekitar 50 ikat alang-alang. Namun yang digunakan pun harus dipilah terlebih dahulu, dicari mana yang layak digunakan patung tersebut.
Sementara Patung Luwak terbesar seolah menyambut wisatawan yang melintas di jalan raya Tegallalang, Gianyar. Patung ikon Alas Harum Luwak Coffee ini menelan biaya sekitar Rp 450 juta. Patung Luwak ini memiliki tinggi 7 meter, lebar 3,5 meter dan panjang 15 meter.


Penulis : Informasi Bali


 
News Lainnya
Berita Lainnya