Counterpoint: Penjualan Ponsel 5G Naik, Geser Posisi HP 4G

Counterpoint: Penjualan Ponsel 5G Naik, Geser Posisi HP 4G

Firma riset pasar Counterpoint Research dalam laporannya mengungkapkan, penjualan ponsel 5G di seluruh dunia kini melampaui ponsel 4G. Hal ini juga menjadi yang pertama kali dari debutnya ponsel 5G pada Januari 2019 lalu.

Laporan Counterpoint menyebutkan, penjualan ponsel 5G mencapai 51 persen per Januari 2022. Sementara penjualan ponsel 4G memiliki pangsa pasar 49 persen.

Karn Chauhan selaku peneliti Counterpoint menyatakan, China, Amerika Utara, dan Eropa Barat adalah faktor di balik tingginya penjualan ponsel 5G.
"China memiliki penetrasi 5G tertinggi di dunia dengan 84 persen pada Januari. Hal itu didorong ketersediaan internet 5G oleh operator telekomunikasi dan dikombinasikan dengan kesiapan OEM, untuk memasok ponsel 5G dengan harga murah ke konsumen," tutur dia, dikutip dari situs resmi Counterpoint, Senin (21/3/2022).
Sementara di wilayah Amerika Utara dan Eropa Barat, penetrasi ponsel 5G memiliki persentase masing-masing 73 persen dan 76 persen. Apple jadi brand penguasa di wilayah tersebut dengan pangsa penjualan masing-masing 50 persen dan 30 persen.
Setelah Apple merilis ponsel 5G lewat iPhone 12 series, ponsel 5G makin diminati di dua wilayah itu.
Chauhan memperkirakan kalau dua wilayah itu bakal berkontribusi besar untuk penjualan ponsel 5G secara global.

Ia menyebut kalau masyarakat di sana memiliki permintaan besar dan berkelanjutan untuk penjualan ponsel 5G, khususnya pengguna iOS.
"Permintaan ini juga didorong oleh pengguna iPhone yang siap beralih ke perangkat baru setelah bertahun-tahun mempertahankan iPhone lama mereka. Bagi kebanyakan orang, rata-rata mereka mengganti iPhone dalam periode empat tahun sekali," sambungnya.
Khusus ponsel Android, peningkatan ponsel 5G juga ditengarai faktor chip murah dari MediaTek dan Qualcomm.
Awalnya, ponsel 5G dijual dengan harga 250-400 dolar AS atau kisaran Rp 3,5 sampai 5,7 jutaan. Tapi ponsel 5G perlahan turun harga menjadi kisaran 150-250 dolar AS atau Rp 2,1-3,5 jutaan.
Akibatnya, ponsel segmen ini menyumbang seperlima dari total penjualan selama Januari 2022. Chauhan menyatakan kalau wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Amerika Latin adalah area fokus berikutnya bagi OEM untuk meningkatkan penetrasi 5G.
"Model 5G di segmen harga di bawah 150 dolar AS (Rp 2,1 jutaan) adalah sweet spot untuk wilayah ini, yang kini didominasi oleh ponsel 4G," jelasnya.


Penulis : Informasi Bali


 
Wisata Lainnya
Berita Lainnya