Maryam tampak sibuk menata barang bawaannya untuk mudik di dalam mobil listrik berukuran mungil miliknya sembari menunggu kendaraannya yang sedang dicas di SPKLU Rest Area KM 57.

Ia bersama suami dan anak perempuannya mudik dari Bekasi ke Sumedang menggunakan mobil listrik Wuling Air ev warna pink. Mobil itu, kata Maryam, biasa ia gunakan sehari-hari di Bekasi.
Meski berukuran mungil, Maryam tetap memilih menggunakan mobil listrik itu untuk mudik ke kampung halamannya. Bahkan, tiga ekor kucing juga turut dibawa serta mudik ke Sumedang.
Maryam mengaku alasan dirinya menggunakan kendaraan listrik itu akan menghemat pengeluaran selama perjalanan mudik.
"Selain karena ini memang kendaraan saya sehari-hari, kebetulan hanya ini kendaraan yang aku punya, kedua yang lebih kerennya dia super-super irit," kata Maryam saat ditemui CNNIndonesia.com, Sabtu (6/4) malam.
"Saya Bekasi-Sumedang mungkin enggak nyampe Rp50 ribu buat listriknya, Rp24 ribu mungkin cukup kayaknya," ujarnya.
Maryam mengamini di Sumedang memang belum banyak SPKLU yang tersedia. Kalaupun ada, kata dia, itu berada di kota dan jauh dari tempat tinggalnya.

Karenanya, untuk menyiasati hal itu, Maryam pun rela menaikkan daya listrik rumah yang berada di kota tujuan, sehingga kendaraannya bisa dicas di sana.
Apalagi, kata Maryam, sang kakak yang juga mudik pun mengendarai kendaraan listrik. Alhasil, keduanya pun bersepakat untuk menaikkan daya listrik.
"Kebetulan saya sengaja naikkan daya listrik di rumah dari 1.300 saya naikkan ke 3.500, karena kebetulan bukan saya aja yang punya kakak saya juga pakai mobil listrik, jadi yuk naikkin listrik rumah bareng-bareng, patungan, jadi enggak harus ke SPKLU," ungkapnya.
Tak hanya soal daya listrik, Maryam juga memutar otak untuk bisa membawa barang bawaannya, termasuk oleh-oleh ke kampung halamannya. Sebab, jika semua dimasukkan ke dalam mobil warna pink miliknya, pasti tak akan muat.
Caranya, Maryam pun menitipkan sebagian barang bawaanya di mobil milik saudaranya yang juga ikut mudik ke kampung halaman.
"Dan ada beberapa yang saya beli lewat online, udah nyampe ke rumah, nanti baru saya distribusiin setelah sampai," ucap Maryam. (sumber: cnnindonesia.com)