BPR Akan Tersingkir Jika Tak Ikuti Digitalisasi

beritabali/ist/BPR Akan Tersingkir Jika Tak Ikuti Digitalisasi.

Derasnya perkembangan digitalisasi dewasa ini secara berlahan-lahan akan berdampak pada tersingkirnya pelaku di industri perbankan khususnya di BPR jika masih alergi dengan perkembangan teknologi.

Karena mau tidak mau, suka tidak suka serta siap tidak siap tentu tetap harus diikuti. "Memang tidak dapat dipungkiri mungkin ada saja BPR tidak fokus dengan perkembangan digitalisasi tersebut," kata Direktur Utama BPR Kanti, I Made Arya Amitaba, Kamis (27/1/2022) di Denpasar.
Hal ini, menurutnya, tinggal menunggu waktu BPR tersebut akan tersingkir dengan sendirinya. "Jika tetap bersikukuh tidak akan masuk ke digitalisasi maka, kemungkinan semakin cepat akan tersingkir di tengah derasnya perkembangan digitalisasi saat ini maupun yang akan datang," jelasnya. 
Maka itu, kata dia, tentu pihak BPR wajib menyiapkan diri dalam menyongsong era digitalisasi. Selain itu, untuk kesiapan SDM sangat penting diperhatikan juga dalam menyongsong digitalisasi. 

Namun, lanjutnya, semua tetap tergantung dari lembaga BPR itu sendiri, apakah akan mau memacu atau hanya berdiam diri menungu tersingkir secara berlahan-lahan.
"Tentu dari lembaganya sebenarnya tidak ada alasan untuk tidak siap. Atau penerapan digitalisasi di BPR dihambat oleh faktor permodalan. Karena, digitalisasi tersebut memang dicanangkan oleh regulator (OJK) agar mampu melakukan kolaborasi di era kolaborasi ini," tutupnya.


Penulis : Informasi Bali


 
News Lainnya
Berita Lainnya