Astra Bagi-Bagi Dividen Rp7,85 Triliun Pada 20 Mei 2022

informasibali.com/cnnindonesia.com/Astra Bagi-Bagi Dividen Rp7,85 Triliun Pada 20 Mei 2022

PT Astra International Tbk (ASII) akan membagikan dividen Rp7,85 triliun bulan depan. Hal itu sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2022 (RUPST) yang dilaksanakan hari ini, Rabu (20/4).

Chief of Corporate Affairs ASII Riza Deliansyah mengungkapkan dividen yang dibagikan bulan depan merupakan bagian dari total dividen untuk tahun buku 2021 yang mencapai Rp9,67 triliun. Dividen itu diambil dari total laba konsolidasi tahun lalu yang mencapai Rp20,19 triliun.

"Sebesar Rp239 per saham atau Rp9,67 triliun dibagikan sebagai dividen tunai, termasuk di dalamnya dividen interim sebesar Rp45 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp1,82 triliun yang telah dibayarkan pada 29 Oktober 2021," ujarnya dalam konferensi pers daring RUPST 2022 Astra.
Sisa dividen yang belum diberikan Rp194 setiap saham atau seluruhnya berjumlah Rp7,85 triliun akan dibayarkan pada 20 Mei 2022 kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan pada 10 Mei 2022 pukul 16.00 WIB.
RUPST juga memberikan wewenang kepada direksi melaksanakan pembagian dividen dan melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan pajak, Bursa Efek Indonesia dan ketentuan pasar modal lainnya yang berlaku.
Adapun, sisa laba bersih sebesar Rp10,52 triliun dibukukan sebagai laba ditahan perseroan.
Riza juga mengatakan RUPST perseroan merampungkan pengangkatan seorang direktur dan dua komisaris baru. Astra mengangkat Hamdani Dzulkarnaen Salim sebagai direktur perseroan yang baru. Kemudian mengangkat dua komisaris baru, yakni John Raymond Witt dan Stephen Patrick Gore.
Jajaran direksi efektif sejak ditutupnya rapat sampai dengan RUPST 2023 perseroan. Sementara, jabatan komisaris terhitung sejak ditutupnya rapat sampai dengan RUPST 2023 perseroan, kecuali John dan Stephen sampai dengan RUPST 2025 perseroan.
Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menambahkan perusahaan melihat peluang dalam jangka panjang. Untuk itu, perusahaan tidak membidik target dalam setahun saja, tetap untuk tiga sampai lima tahun mendatang.
"Secara prinsip Astra, kami selalu terbuka kepada setiap peluang yang sesuai dengan hasil analisa kami," ungkap Djony pada kesempatan yang sama.
Ia menyebut beberapa prinsip yang dipegang ASII dalam melihat peluang bisnis. Pertama, sesuai dengan long term values perusahaan. Kedua, mengukur kontribusi yang bisa diberikan perusahaan, dan ketiga melihat kultur pada yang ada di perusahaan atau sektor yang ingin dijajal.

Meski demikian, Djony mengatakan pihaknya melihat beberapa sektor dan subsektor yang menjadi perhatian. Adapun sektor tersebut yakni digital dan teknologi, jasa keuangan, kesehatan, serta logistik.
"Kalau kami lihat sejalan dengan tujuan strategi jangka panjang, kami juga ingin masuk ke energi terbarukan," imbuh Djony.
Berikut susunan terbaru anggota Direksi dan Dewan Komisaris Astra Internasional:
Dewan Direksi:
- Presiden Direktur : Djony Bunarto Tjondro
- Direktur : Johannes Loman
- Direktur : Suparno Djasmin
- Direktur : Chiew Sin Cheok
- Direktur : Gidion Hasan
- Direktur : Henry Tanoto
- Direktur : Santosa
- Direktur : Gita Tiffani Boer
- Direktur : FXL Kesuma
- Direktur : Hamdani Dzulkarnaen Salim
Dewan Komisaris:
- Presiden Komisaris : Prijono Sugiarto
- Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto
- Komisaris Independen : Rahmat Waluyanto
- Komisaris Independen : Apinont Suchewaboripont
- Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
- Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale
- Komisaris : Benjamin William Keswick
- Komisaris : John Raymond Witt
- Komisaris : Stephen Patrick Gore
- Komisaris : Benjamin Birks
(sumber: cnnindonesia.com)


Penulis : Informasi Bali


 
Wisata Lainnya
Berita Lainnya