APM Jepang-China Komentari Konversi Mobil Listrik RI
informasibali.com/cnnindonesia.com/APM Jepang-China Komentari Konversi Mobil Listrik RI
Pemerintah mempercepat industri elektrifikasi dengan mengkonversi mobil listrik atau modifikasi. Syarat mendukung industri ini setiap konversi mobil listrik harus memenuhi persyaratan.
Kemudian ada lagi Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2022 tentang Konversi Kendaraan Bermotor Selain Sepeda Motor dengan penggerak Motor Bakar menjadi Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
Kategori kendaraan selain sepeda motor ini tidak diurai dalam aturan. Tapi kemungkinan besar ditujukan bakal mobil penumpang maupun kendaraan lain yang memiliki dimensi lebih besar dari itu.
Pada aturan tersebut, pemerintah kali ini membuka kesempatan bagi pihak berkompeten di luar pemerintah seperti bengkel umum untuk membuka gerai konversi sehingga kendaraan listrik tak lagi lahir dari produsen otomotif ternama.
Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy menyikapi program tersebut. Ia menilai positif program konversi yang dicanangkan pemerintah karena semua pabrikan otomotif di Indonesia termasuk Toyota sudah mengarah ke sana.
Anton menjelaskan industri mobil listrik di Indonesia diprediksi akan semakin menggeliat karena semakin bermunculan, namun ia belum "mencium" ada persaingan karena masyarakat belum teredukasi secara menyuluruh.
Ia menilai untuk saat ini program konversi yang digulirkan lebih kepada mempopulerkan kendaraan tanpa emisi di tengah masyarakat.
"Untuk persaingan rasanya mungkin belum ke sana ya, semua pelaku termasuk kami di APM ingin nya tentu mempopulerkan teknologi ini," kata Anton saat dihubungi, Senin (19/9).
Konversi diketahui merupakan teknik mengubah kendaraan konvensional menjadi bertenaga listrik. Tidak ada acuan tertentu soal kendaraan yang boleh dikonversi atau tidak, sebab kendaraan lawas sekalipun dapat dikonversi.
Dalam aturan konversi mobil listrik meliputi motor listrik, baterai, sistem baterai manajemen, tegangan (DC to DC converter), sistem pengatur penggerak motor listrik (controller/inverter), Inlet pengisian baterai, sistem elektrikal pendukung, dan komponen pendukung.
Saat ini metode tersebut dianggap menjadi solusi di mana APM belum semuanya mau menjual mobil atau motor listrik karena berbagai pertimbangan, dan paling utama karena pasar dianggap belum siap.
Di samping itu harga kendaraan listrik produksi pabrikan ternama masih dianggap belum terjangkau sebagian besar masyarakat Indonesia. Anton menyampaikan jika ekosistem dan trend mobil listrik telah berkembang, kehadiran konversi juga dinilai akan memberi dampak baik, yaitu menambah pilihan berkendara kepada masyarakat.
"Jika nanti ekosistem sudah lebih baik lagi termasuk trend berkembang maka pasarnya juga bisa berkembang dan dengan banyaknya pilihan apakah konversi maupun beli yang sudah di sediakan APM rasanya nanti akan jadi opsi ya buat masyarakat," ucap Anton.
"Tapi yang paling penting makin banyak kesempatan buat semua berkontribusi ke pengurangan emisi karbon," kata dia.
Senada disampaikan Bob Azam, Direktur Corporate Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Pihaknya menyambut baik program tersebut yang dinilai menjadi alternatif buat konsumen dalam memilih mobil listrik.
"Bagus juga, salah satu alternatif," kata dia.
Perwakilan dari merek mobil China dan Jepang angkat suara
Sementara itu, Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy menjelaskan pihaknya baru akan mempelajari secara rinci teknis dari regulasi baru tersebut. Pihaknya juga akan mempelajari dampak dari program tersebut, terutama efek penjualan retail mobil listrik Honda ke depan.
"Ya pelajari termasuk untuk layanan purna jual dan pengaruhnya bagi penjualan mobil," kata dia.
Baca juga:
Honda Siapkan Motor Listrik Rp13 Jutaan
"Pada dasarnya Daihatsu mendukung kebijakan pemerintah dalam usahanya untuk melakukan percepatan menuju era elektrifikasi. Kami masih akan melihat perkembangan dari kebijakan ini," kata Sri Agung Handayani, Direktur Marketing dan Direktur Corporate Planning & Communication ADM.
Brand and Marketing Director Wuling Motors Dian Asmahani juga mengatakan belum bisa berkomentar terkait program konversi mobil listrik.
"Aku baru tahu dan akan kami pelajari, belum bisa kasih komentar," ucap Dian kepada wartawan Senin (19/9).
AISI tak akan terlibat konversi motor listrik
Sekretaris Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia AISI Hari Budianto mengatakan para anggotanya tidak akan mau terlibat dalam program konversi, dalam artian menambah unit bisnis baru yaitu konversi sepeda motor listrik pada tiap bengkel.
Saat ini AISI memiliki lima anggota dari merek sepeda motor, yaitu TVS, Kawasaki, Suzuki, Honda, dan Yamaha.
"Kami core bisnis beda, mohon maaf. Jadi kami tidak bisa switch bisnis tiba-tiba menjadi tukang konversi," ungkapnya.
Ia juga melihat arah konversi kendaraan menjadi berbasis listrik akan mengedepankan bengkel umum dan UMKM, bukan perusahaan asing yang sudah memiliki pakem untuk bisnis otomotif di dalam negeri.
"Maka yang diharapkan pemerintah UMKM, atau bengkel yang punya kompetensi," kata dia.
Lebih lanjut, Hari mengatakan AISI mendukung segala upaya yang ditetapkan pemerintah terkait kendaraan listrik di dalam negeri.(sumber: cnnindonesia.com)
Penulis : bbn/net
Editor : Putra Setiawan
Otomotif Lainnya