300 Layang-Layang Berlomba di Setra Badung
informasibali.com/ist
Ratusan layangan Celepuk atau burung hantu mengudara dari areal Setra Badung, Minggu (6/9/2020). Layangan tersebut merupakan peserta lomba festival layang-layang yang digelar Relawan De Gadjah Kordinator Pemecutan.
Meski harus menerapkan protokol kesehatan, para pecinta layang-layang tetap antusias mengikuti lomba. Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Mulyawan Arya, menerangkan jumlah peserta dibatasi 300 layang-layang, dengan total hadiah Rp.4,5 juta. Menurutnya, lomba semacam ini dibutuhkan masyarakat sebagai hiburan.
"Manfaat lainnya, pedagang-pedagang lain juga mendapat berkahnya karena bisa jualan di sini. Ini sekaligus memberi pesan kepada masyarakat, boleh beraktiftas, namun wajib menerapkan protokol kesehatan," terangnya.
Menurutnya, hobi bermain layangan memberi banyak edukasi kepada generasi muda. Mereka bisa melatih diri untuk bekerjasama antar kelompok, menghargai perbedaan, hingga melatih kesabaran.
"Sebab ada juga layangannya tidak mengudara secara optimal saat lomba, ya harus sabar. Itu, bagi saya, sangat mendidik," ungkapnya.
Motivasi kegiatan ini, sebutnya, merupakan bagian dari peringatan hari ulang tahun Relawan De Gadjah. Pada saat pandemi Covid-19, kegiatan disesuaikan dengan keterbatasan waktu dan tempat. Berikutnya, lomba layangan ini akan dikembangkan setiap tahun.
Apabila saat ini hanya layangan dengan karakter Celepuk, berikutnya akan dilombakan karakter lain yang inovatif. Lomba ini dikonsep cukup sederhana. Agar tidak membayarkan, layangan hanya diterbangkan jarak pendek.
Wakil Ketua Panitia, I Gede Kusuma Wijaya, alias Ambla, mengatakan penilaian lomba terdiri dari bentuk layangan, elogan (tarian di udara), gradasi warga motif dan ketahanan layangan di udara. "Layangannya ada kategori motif, dan polosan. Motif lebih banyak, jumlahnya 200 an. Ukurannya kami batasi hingga 3 meter saja," ungkapnya.
Penulis : Informasi Bali
News Lainnya